Biarlah Kedaulatan Pangan Indonesia Menjadi Cerita Kita Bersama

Peran petani terhadap ketahanan pangan nasional (Sumber gambar : freepik.com)

Peran petani terhadap ketahanan pangan nasional (Sumber gambar : freepik.com)

Like

Sepiring nasi telah membuat saya bertenaga mengajar di depan kelas. Dengan tenaga itu, setidaknya saya turut berkontribusi mempersiapkan generasi penerus bangsa.

Terdengar klise, tetapi kalau direnungkan secara mendalam, bagaimana mungkin saya menjalankan aktivitas mengajar setiap hari dengan baik, kalau saya tidak makan nasi?

Kalau ditarik pertanyaan lagi, siapakah mereka yang telah berjasa, sehingga setiap hari ada nasi di meja makan dan siap saya santap sebelum mengajar? Mereka adalah petani. Mereka adalah “penjaga keberlangsungan hidup”.

Sekarang, mari kita jujur. Pernahkah kita menyadari sepenuhnya peran penting seorang petani bagi kehidupan kita? Atau, pernahkah kita memikirkan secara serius kalau tidak ada lagi yang tertarik menjadi petani di masa mendatang, bagaimana keberlanjutan kehidupan berlangsung?

Saya pernah membayangkan kondisi demikian ketika membaca berbagai berita dan informasi kalau banyak sekali anak muda yang kurang tertarik lagi menggeluti profesi petani.

Ketika profesi mulia ini ditinggalkan banyak orang, bukan tidak mungkin akan terjadi krisis pangan di masa mendatang. Atau, kita akan sulit mewujudkan impian bangsa dalam mewujudkan kedaulatan pangan.


Karena itu, sudah selayaknya kita menjadikan hal ini sebagai tanggung jawab bersama. Perlu sebuah tindakan nyata. Bagaimana kita bisa menghargai profesi petani? Apa kontribusi yang bisa kita lakukan untuk mendukung peningkatan kesejahteraan petani? Bagaimana agar profesi petani tetap menjadi pilihan anak muda di masa mendatang?

Atau, masih banyak sesungguhnya tindakan nyata lainnya yang bisa kita pikirkan untuk menggerakkan petani agar tetap bersemangat menjalani profesi tersebut.

Baca Juga: 3 Ide Cuan dari Pertanian yang Minim Biaya dan Cocok Buat Pemula

Kalau melihat negeri kita sebagai negeri yang agraris, tentu sayang sekali kalau kita mengabaikan pertanian sebagai bagian dari mata pencaharian masyarakat. Bahkan mata pencaharian ini sudah diwariskan dari generasi ke generasi.

Hebatnya lagi, dari waktu ke waktu sistem pertanian di negeri kita pun terus berdinamika. Baik itu dari sistem pertanian yang sangat sederhana (primitif), sistem pertanian tradisional, hingga sistem pertanian yang modern seperti sekarang.

Pewarisan dan dinamika dalam hal  pertanian, tentu tidak terlepas dari anugerah Tuhan yang luar biasa bagi negeri kita, yang memberikan potensi pertanian yang tiada taranya. Misalnya, Tuhan memberikan iklim dan cuaca yang mendukung, tanahnya yang subur, ketersediaan air, dan yang lainnya.