Biarlah Kedaulatan Pangan Indonesia Menjadi Cerita Kita Bersama

Like

Ada juga faktor pendukung lainnya, seperti penduduk di negeri kita sebagian besar bermata pencaharian pertanian yang notabene pengetahuan dan ketrampilan itu telah diwariskan nenek moyang sejak dulu. Pangan (misalnya beras) merupakan kebutuhan dasar dari rakyat. Selanjutnya, sejak awal merdeka pertanian telah menjadi fondasi ekonomi nasional.

Setelah melihat daya dukung pertanian yang demikian, tentu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mendukung upaya mewujudkan kedaulatan pangan di masa sekarang, dan juga masa mendatang.

Sejarah mencatat, bahwa negara kita pernah memiliki berbagai cerita kejayaan dalam pertanian, khususnya dalam pertanian padi. Berkaitan dengan itu, saya mau bercerita tentang pengalaman di masa kecil.

Semasa duduk di bangku sekolah dasar, saya senang menonton berita TVRI. Sekadar informasi, TVRI merupakan satu-satunya stasiun televisi di negeri kita saat itu.

Saking senangnya menonton berita TVRI, sampai hari ini pun saya masih tetap ingat nama program acara berita dan waktu tayangnya. Ada  “Berita Nusantara” pukul 17.00 WIB, “Berita Nasional” pukul 19.00 WIB, serta “Dunia Dalam Berita” pukul 21.00 WIB.


Salah satu berita yang tidak luput dari perhatian saya, bahwa Indonesia pernah menerima penghargaan dari organisasi pangan dan pertanian dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu FAO (Food Agriculture Organization).

Penghargaan yang maksudkan adalah penghargaan yang berkaitan dengan keberhasilan bangsa kita dalam mewujudkan swasembada beras pada tahun 1984.

Nah, di masa sekarang negara kita pun punya cerita tersendiri. Pada Agustus 2024 lalu, pemerintah Republik Indonesia (Presiden Joko Widodo) menerima penghargaan dari organisasi yang sama (FAO) yakni  penghargaan “Agricola Medal”.

Baca Juga: Arti Penting Pendampingan Literasi Keuangan untuk Masa Depan Petani

Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari setkab.go.id, pemberian penghargaan tersebut ternyata tidak terlepas dari sektor pertanian Indonesia yang tetap tumbuh (1,7 persen) di saat pandemi berlangsung. Bahkan sektor pertanian pun mampu memberikan kontribusi 12,5 persen bagi PDB nasional pada tahun 2023.

Dari cerita tersebut, hendaknya hal-hal seperti itu menjadi inspirasi dan pendorong bagi kita semua untuk terus memajukan sektor pertanian. Bahwa kita pernah jaya dalam pertanian misalnya dengan swasembada pangan atau berdaulat pangan. Hendaknya itu tidak terjadi di masa lalu saja, tetapi juga di masa mendatang.

Intinya, ini bukan sekadar tugas pemerintah atau petani saja. Masyarakat, pemerintah, dan swasta, harus bersinergi mendorong kemajuan sektor pertanian. Tentunya kontribusi kita sesuai kapasitas kita masing-masing.

Misalnya, sebagai pendidik (guru), kami dapat menumbuhkan optimisme bagi peserta didik kalau masa depan pertanian di negeri kita masih ada harapan dan memiliki peran besar untuk negeri ini.

Sehingga, dari peserta didik ada yang tertentang dan tertarik mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian.

Tentang kisah ini, bisa juga mampir dan membaca tulisan saya terdahulu di Bisnismuda yang berjudul “Petani Masa Depan: Petani Adaptif dan Inovatif”.

Untuk contoh lainnya, kita juga bisa melihat kontribusi yang telah dilakukan oleh PT Pupuk Kaltim.

Salah satu informasi yang pernah saya baca melalui situs pupukkaltim.com tentang “Wujudkan Pertanian Berkelanjutan, Pupuk Kaltim Bekali Petani Binaan Pemanfaatan Kompos”

Pembekalan petani binaan yang dimaksud salah satunya yang berada di Teluk Pandan Kutai Timur. Mereka dibina dalam hal pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan limbah yang terdapat yang terdapat di sekitar kawasan pertanian (kompos).

Dengan tujuan, agar dapat mewujudkan tata kelola lahan yang ramah lingkungan dengan meminimalkan pupuk kimia secara berlebihan.

Bagi petani, penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang akan memastikan lahan tetap terjaga untuk di kelola petani, mencegah terjadinya degradasi yang akan membuat produktivitas hasil pertanian semakin menurun, serta mewujudkan sistem pertanian yang berkelanjutan.

Itu hanyalah sebagian yang dilakukan Pupuk Kaltim untuk mendukung sektor pertanian dan kesejahteraan petani. Sebenarnya, ada banyak literatur lain yang bisa kita baca tentang upaya lain yang telah dilakukan Pupuk Kaltim.

Nah, sekarang apa yang sudah Anda lakukan untuk mendukung petani dan mendorong kemajuan sektor pertanian. Sekecil apa pun kontribusi kita, itu adalah bagian dari rajutan cerita kita bersama untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia. Tunjukkan kepada dunia kalau kita bisa!

#BisnisMudaWritingCompetition2025
#writingcompetition2025
#BisnisMudaxPupukKaltim