
Tipe Avoidant dan Anxious (Sumber gambar: Unsplash)
Be-emers, pernah enggak sih kamu ngerasa susah deket sama orang? Atau malah jadi orang yang nempel terus sama orang yang kamu sayang? Nah, dua pola ini sering banget nyangkut ke yang namanya attachment style. Salah satunya tipe Avoidant dan Anxious.
Gaya komunikasi orang dengan kedua tipe ini bisa dibilang punya karakter tersendiri. Yuk, kita bedah bareng biar kamu makin paham kedua tipe ini.
Tipe Avoidant, Jaga Jarak Bukan Berarti Enggak Sayang
Orang dengan tipe Avoidant biasanya punya cara komunikasi yang lebih ‘dingin’. Bukan berarti enggak peduli ya, Be-emers, mereka cuma butuh ruang. Biasanya, orang dengan pola ini enggak suka obrolan drama panjang, apalagi basa-basi berlebihan.Saat ada masalah, orang Avoidant cenderung menarik diri. Mereka butuh waktu sendiri buat mikir. Kalau kamu punya pasangan bertipe ini, penting banget buat ngerti sinyal silent treatment mereka bukan berarti benci, tapi cara mereka jaga jarak untuk mengendalikan emosinya.
Dalam komunikasi sehari-hari, orang Avoidant juga lebih suka obrolan yang to the point. Mereka nggak nyaman kalau harus mengumbar hal-hal pribadi ke banyak orang. Jadi, kalau kamu punya teman Avoidant, jangan heran kalau mereka enggak gampang cerita.
Baca Juga: 3 Ide Cuan dari Pertanian yang Minim Biaya dan Cocok Buat Pemula
Cobalah untuk memahami perspektif mereka dan menunjukkan empati yang tidak berlebihan. Berikan ruang ketika dibutuhkan, tapi tetap jaga komunikasi agar hubungan terasa aman dan saling percaya.
Tipe Anxious, Ketergantungan dengan Orang Lain
Beda cerita dengan Anxious Attachment. Orang dengan tipe Anxious biasanya punya cara komunikasi yang jauh lebih intens.Mereka gampang overthinking dan sering merasa cemas berlebihan. Kalau kamu punya sahabat atau pasangan bertipe Anxious, siap-siap bakal sering dicariin hampir 24 jam karena mereka mudah merasa sendiri dan butuh kepastian.
Gaya komunikasi orang Anxious biasanya lebih terbuka dan detail. Mereka suka membicarakan perasaan secara langsung, kadang sampai cerita hal-hal kecil sekalipun. Sebenarnya, ini cara mereka untuk merasa lebih aman dan terhubung.
Anxious butuh validasi. Jadi, komunikasi yang bikin mereka nyaman adalah komunikasi yang jelas, jujur, dan rutin. Sesimpel update kabar atau cerita keseharian masing-masing aja udah cukup bikin hati mereka lebih tenang.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.