
Quarter Life Crisis: Babak Baru, Bukan Titik Akhir (Sumber gambar: Freepik)
Like
“Usia 25 tapi masih bingung mau jadi apa. Kerja udah, resign juga udah. Pindah-pindah bidang, tapi belum nemu yang klik. Kayaknya... aku gagal deh.”
Be-emers, pernah ngerasa kayak gitu?
Tenang. Kalau iya, kamu enggak sendiri kok. Justru, kamu lagi mengalami fase yang normal banget dan umum dialami banyak orang di usia 20-an. Yup, namanya quarter life crisis. Tapi, apa sih sebenarnya itu?
Apa itu Quarter Life Crisis?
Bayangin kamu lagi naik roller coaster. Awalnya excited, tapi makin ke atas malah deg-degan dan bingung kenapa naik ini dari awal. Nah, quarter life crisis kurang lebih kayak gitu.Ini adalah fase saat kita merasa lost, penuh keraguan, mempertanyakan arah hidup, karier, bahkan hubungan. Biasanya terjadi di usia 20–30 tahun, saat transisi dari dunia kuliah ke kerja, dari idealisme ke realita, dari “mau jadi apa?” ke “kok aku belum jadi apa-apa?”
Dan guess what? Banyak banget orang yang mengalaminya, bahkan mereka yang kelihatannya hidupnya perfect di media sosial.
Baca Juga: Quarter Life Crisis, 8 Alasan Mengapa Menakutkan untuk Sebagian Orang
Kenapa Bisa Terjadi?
Memang gak ada satu jawaban mutlak, tapi ada beberapa hal yang sering banget jadi pemicu kenapa kita ngerasa lost.- Tekanan sosial dan ekspektasi keluarga. “Harusnya umur segini udah sukses”, “Lulusan kampus bagus kok belum mapan?” familiar?
- Bandingin hidup sama orang lain. Scroll Instagram, lihat teman udah S2, yang lain nikah, yang satu lagi kerja di luar negeri. Rasanya kayak semua orang on track, kecuali kita.
- Identitas yang belum stabil. Kita lagi nyari tahu siapa sih sebenarnya diri ini? Apa nilai yang aku pegang? Apa yang bikin aku bahagia?
- Realita dunia kerja. Dulu bayangannya kerja itu seru, gaji gede, bisa traveling. Tapi kenyataannya? Lembur tiap hari, gaji pas-pasan, dan kadang gak sesuai passion.
Kamu Gak Gagal, Kamu Lagi Tumbuh
Be-emers, coba tarik napas dulu. Hembuskan. Gagal itu bukan ceritamu. Kamu lagi ditempa, supaya jadi versi terbaik dari dirimu nanti.Crisis itu bukan akhir, tapi proses. Banyak yang akhirnya sadar apa yang benar-benar penting dalam hidupnya justru setelah melewati masa ini. Nemu passion baru, belajar ambil keputusan penting, bahkan jadi lebih kenal sama diri sendiri.
Setiap orang punya timeline hidup yang beda. Jadi enggak usah panik kalau kamu belum sampai di “tujuan” yang orang lain udah capai.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.