Belajar Perlahan, Ternyata itu Cara Menghargai Proses

Belajar dengan Ritmemu Sendiri (Sumber gambar: Freepik)

Belajar dengan Ritmemu Sendiri (Sumber gambar: Freepik)

Like

Halo, Be-emers! Pernah enggak sih kalian ngerasa minder atau kepikiran sendiri waktu lihat orang lain kayaknya cepet banget jalannya?

Ada yang udah lulus duluan, dapet kerja impian, atau skill-nya udah jago banget. Mulai dari ngoding, desain, sampai cas-cis-cus bahasa asing. Terus, tanpa sadar kamu jadi nanya ke diri sendiri, “Kok aku masih di sini-sini aja, ya?”

Tenang, Be-emers. Setiap orang punya garis start yang beda-beda. Belajar itu bukan lomba lari. Justru, di era yang serba cepat ini, berani melambat adalah bentuk keberanian yang enggak semua orang punya.
 

Belajar Bukan Sekadar Hasil, tapi Juga Perjalanan

Kita terbiasa hidup di tengah budaya “hasil”. Lulus secepatnya, dapat sertifikat sebanyak-banyaknya, ikut kelas ini-itu tanpa henti. Kadang, saking fokusnya sama tujuan, kita lupa menikmati prosesnya.

Padahal, proses belajar itu bisa jadi pengalaman yang menyenangkan kalau kita tahu cara ngehargain tiap langkah kecilnya. Mulai dari paham satu konsep, coba ulang soal yang sama berkali-kali, sampai akhirnya ngerti. Itu semua valid, dan layak dirayakan.

Baca Juga: Rindu Olahraga Lari, Sementara Berhenti Pandangi Medali

 

Otak Butuh Waktu Buat Mencerna

Belajar terburu-buru justru bisa bikin burnout. Otak bukan mesin. Ia butuh waktu untuk menyerap informasi, menyusun koneksi, dan membentuk pemahaman. Kadang, butuh lebih dari sekali untuk benar-benar ngerti atau nyantol sama apa yang kita pelajari.

Makanya, daripada maraton belajar semalam suntuk, lebih baik luangin waktu rutin setiap hari. Belajar enggak harus kayak lomba lari jarak jauh. Yang penting rutin, meskipun cuma 30 menit sehari itu jauh lebih ngena daripada maksa duduk berjam-jam tapi nggak nyantol.
 

Nikmati Ritme Kamu Sendiri

Setiap orang punya ritme belajar yang beda. Ada yang cepat menyerap visual, ada yang lebih nyaman dengan audio, ada juga yang suka belajar sambil praktik langsung.

Coba eksplorasi metode yang paling kamu enjoy. Belajar bisa datang dari mana aja nonton video, gambar-gambar mind map, curhat di jurnal, atau sekadar ngobrol santai bareng teman.

Selama kamu nyambung dan paham, itu tetap dihitung belajar. Selama kamu progress, itu udah langkah maju, Be-emers!