5 Cara Bangun Personal Branding untuk Introvert

Cara Membangun Personal Branding (Sumber Gambar: freepik.com)

Cara Membangun Personal Branding (Sumber Gambar: freepik.com)

Like

Kita semua tahu betapa pentingnya personal branding di era digital saat ini. Namun, sebagian orang masih merasa malu untuk tampil, ragu-ragu dalam membagikan pendapatnya, dan takut akan stigma orang lain hanya karena mencoba menunjukkan siapa diri kita sebenarnya.

Menurut studi dari Soewandi dan Wijanarko (2021), manusia kini tidaklah bebas dan tidak otentik. Ia hidup dalam bayang-bayang ketakutan akan penilaian dari yang lain. Kebanyakan manusia sekarang hidup dalam keyakinan yang buruk atau yang disebut dengan mauvaise foi atau keyakinan yang buruk.

Oleh karena itu, personal branding tidak berarti harus dimulai dari pencitraan besar. Langkah-langkah kecil yang terkadang tidak kita sadari sudah kita lakukan, justru dapat berguna untuk membangun personal branding secara bertahap.
 

5 Cara Bangun Personal Branding untuk Introvert

Berikut 5 langkah sederhana untuk mulai membangun personal branding kamu yang punya kepribadian malu-malu seperti introvert:
 

1. Tentukan Platform yang Nyaman

Bagi sebagian orang, tampil di depan kamera akan terasa kurang nyaman. Sementara itu, orang lain terkadang memiliki preferensi yang berbeda dalam mengekspresikan dirinya. Itulah sebabnya, penting untuk mengetahui media mana yang sesuai dengan karakter diri, apakah melalui blog, sosial media, dan lainnya.

Baca Juga: Keuntungan Punya Karyawan yang Punya Personal Branding, Tips untuk Memulainya!
 

2. Tunjukkan Branding melalui Storytelling

Personal branding tidak harus selalu melalui suara atau wajah. Terkadang, tulisan yang kita bagikan justru menjadi personal branding yang kuat untuk menunjukkan kepribadian kita, tanpa harus tampil secara langsung. Cerita yang relevan dan jujur justru akan lebih membekas dalam pikiran orang lain.

 

3. Menjaga Penampilan dan Etika

Penampilan menjadi kesan pertama sebelum seseorang mengenal kita lebih jauh. Kerapihan dan kesopanan akan menjadi nilai tambah dalam personal branding.

Akan tetapi, penampilan saja tidak cukup. Etika dalam bersikap merupakan fondasi penting akan value yang kita pegang. Bila keduanya selaras, citra yang terbentuk akan lebih terasa.