Tertarik Bisnis Kecantikan? Yuk, Intip Cara Dua Pengusaha Ini

Make Up - Canva

Make Up - Canva

Like

Setiap wanita itu berhak banget buat tampil cantik. Salah satunya dengan merawat diri dan merias wajah (make up).

Rupanya, bidang kecantikan juga bisa jadi ladang cuan nih. Mulai dari menjadi seorang make up artist, beauty vlogger, atau bahkan menjual produk kecantikan.

Bukan sekedar cari cuan, menjalani bisnis kecantikan juga perlu untuk memahami kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang ditawarkan pun harus aman untuk digunakan.

Adapun, dua pengusaha ini telah sukses meraup cuan dari bisnis kecantikan lho. Dikutip dari Bisnis.com, yuk, simak kisahnya.
 

Chrisanti Indiana - Social Bella

Pertumbuhan e-commerce di Indonesia, berdasarkan riset Merchant Machine di tahun 2018, mencapai 78 persen. Dari fesyen, peralatan rumah tangga, hingga produk kecantikan pun bisa dijajakan melalui platform e-commerce.

Salah satu e-commerce yang menyediakan produk kecantikan yakni Sociolla. Dirintis sejak 2015, menurut Co-Founder sekaligus CMO Social Bella Chrisanti Indiana, pertumbuhan bisnis Social Bella telah menunjukkan pergerakan yang cukup pesat nih, Be-emers.


Memahami konsumen, menurutnya, jadi pendukung keberhasilan platform produk kecantikan ini. Soalnya, pengalaman konsumen pun perlu untuk diperhatikan oleh e-commerce.

Enggak cuma itu, Social Bella juga memonitor tren-tren kecantikan dan perawatan diri secara berkala lho, Be-emers.

Nah, dari feedback dan data consumer behavior tersebut, Social Bella bisa menghadirkan inovasi dan fitur yang dikembangakan dan terus berpusat pada kebutuhan customer-nya. Hal itu pun didukung dengan lebih dari ratusan brand produk kecantikan dari seluruh dunia!

Adapun, kini Social Bella sudah punya beberapa anak usaha seperti Sociolla, SOCO, Beauty Journal, Lilla by Sociolla, dan brand development.
 

Leonard Lauder - Estee Lauder Companies

Lahir di New York pada tahun 1933, Leonard bersama adiknya Ronald, merupakan pewaris kekayaan perusahaan kosmetik Estee Lauder Companies -yang notabene didirikan oleh orang tuanya sejak 1946.

Pria lulusan magister bisnis di Universitas Columbia, Leonard mulai bekerja di perusahaan keluarganya tahun 1958. Saat itu, berdasarkan data Bloomberg, Estee Lauder Companies tercatat memiliki penjualan tahunan hingga US$800 ribu.

 

Leonard Lauder - Image: bisnis.com

Leonard Lauder - Image: bisnis.com



Mewarisi bisnis produk kecantikan milik keluarganya, bukan berarti Leonard lantas bersantai diri. Pria yang terdaftar dalam 100 miliarder dunia versi Forbes tahun 2020 ini, justru berhasil membawa Estee Lauder melakukan ekspansi internasional sejak tahun 1960an.

Leonard kemudian menjabat sebagai Presiden Estee Lauder pada tahun 1972 dan sekaligus sebagai CEO 10 tahun kemudian. Sebagai orang nomor satu di perusahaan kosmetik dunia, Leonard juga telah berhasil mengakuisisi brand ternama seperti MAC, Bobbi Brown, serta Aveda.

Meski akhirnya mengundurkan diri sebagai CEO di tahun 1999, Leonard tetap dikenal sebagai Chief Teaching Officer di Estee Lauder. Pria yang sudah punya lima cucu ini, bersama sang adik, pun kini menghabiskan masa senjanya sebagai seorang filantropis.