Bagaimana Strategi Berinvestasi Ketika IHSG Koreksi?

Ilustrasi transaksi saham (Sumber gambar : Freepik.com)

Ilustrasi transaksi saham (Sumber gambar : Freepik.com)


Be-emers, Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle beberapa kementerian di kabinet Merah putih. Reshuffle dilakukan pada hari Senin tanggal 8 September 2025.

Mengutip dalam laman dictionary.com yang dimaksud reshuffle adalah reorganisasi, khususnya pekerjaan yang masuk dalam lingkup pemerintahan atau kabinet.

Sedangkan, mengutip dari laman Bisnis.com ada 5 kementerian yang alami reshuffle, yaitu Kementerian Keuangan, Kementerian Koperasi, Kementerian Koordintor Bidang Politik dan Keamanan, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia serta Kementerian Pemuda dan Olahraga.
 
Salah satu imbas dari perombakan tersebut adalah IHSG yang alami koreksi. Menurut Bisnis.com hal tersebut ditunjukkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjun bebas ke zona merah.

Di mana sejak 2 hari berturut-turut, IHSG tercatat alami koreksi sebanyak 3%. 
 

Kenalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks Harga saham Gabungan atau biasa disingkat IHSG bukanlah hal asing dalam dunia investasi.


Mengutip laman Idx.co.id yang dimaksud IHSG adalah Indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia.

Dampak dari penurunan IHSG akan sangat berpengaruh dalam ekonomi nasional.

Baca Juga: IHSG Alami Koreksi, 7 Strategi Investasi Pasca Reshuffle Kabinet 
 

Bagaimana Strategi Berinvestasi Ketika IHSG Koreksi?

Apakah Be-emers seorang investor? Sebagai seorang investor enggak jarang yang merasa panik ketika emitennya memngalami penurunan. 

Eitttss.. Be-emers jangan panik dulu, beberapa strategi berikut ini bisa menjadi referensi untuk menghadapi situasi saat IHSG anjlok.


1. Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi portofolio adalah kegiatan menyebar atau membagi pilihan instrumen investasi. Di mana dengan diversifikasi portofolio kita dapat meminimalkan risiko kerugian akibat investasi.

Contohnya kondisi saat ini, disaat IHSG menurun, investasi kita pada instrumen lain seperti emas akan cenderung naik.
 

2. Rutin Memantau Perkembangan Pasar

Aktif dan rutin memantau harga saham di pasar akan membantu untuk mengambil keputusan yang tepat untuk membeli atau menjual sebuah produk investasi.