
IHSG Merah, Investor Bingung Ambil Langkah (Sumber gambar: Freepik)
Like
Be-emers, ternyata isu politik punya dampak yang cukup signifikan untuk pasar modal. Contohnya bisa kita lihat setelah Presiden Prabowo mengumumkan reshuffle kabinet, IHSG sempat alami koreksi.
Di mana, IHSG sempat alami penurunan sebanyak 1,28 persen dan 451 saham merah di penutupan perdagangan senin lalu.
Nah, buat kita sebagai investor, tentunya fenomena ini jadi pertanyaanya. Momen yang baik untuk tambah kepemilikan saham atau jual sebagian ya?
Isu Politik dan Dampaknya untuk IHSG
Setiap pergantian menteri selalu bikin pasar menebak-nebak. Siapa yang masuk, siapa yang keluar, dan arah kebijakan apa yang bakal berubah. Enggak heran IHSG akan alami koreksi sementara setiap kali isu reshuffle muncul.Bisa dibilang:
- Reshuffle itu kayak sinyal perubahan arah angin ekonomi.
- Investor biasanya nunggu kepastian (wait & see) dulu sebelum ambil langkah investasi terbaru.
- IHSG jadi cermin cepat tindakan investor setelah ada perubahan yang jadi sentimen baru.
Baca Juga: Dampak Reshuffle Kabinet untuk IHSG: Strategi Berinvestasi untuk Pemula
Jangan Buru-Buru Cut Loss
Bagi yang baru nyemplung di pasar, lihat portofolio merah pasti bikin keringat dingin. Rasanya pengin buru-buru cut loss biar “aman”. Padahal, langkah terburu-buru justru sering bikin nyesel.Pengalaman banyak investor membuktikan satu hal yang bisa tenang di tengah gejolak biasanya lebih bertahan. Volatilitas bukan musuh, tapi bagian dari siklus.
IHSG Koreksi, Peluang Borong Saham Diskon?
Menariknya, ketika IHSG koreksi, saham-saham bagus pun bisa jadi ikut terdampak. Padahal secara fundamental, mereka masih solid. Kondisi ini bisa jadi kesempatan untuk mulai koleksi dengan harga lebih murah.
Artinya, koreksi itu bisa dibaca sebagai:
- Kesempatan masuk bagi investor yang berpikir jangka panjang.
- “Diskon” untuk emiten yang kuat tapi kebawa arus jual massal.
- Momen buat akumulasi pelan-pelan, bukan serampangan.
Strategi Investasi Ketika IHSG Koreksi
Di tengah ketidakpastian, punya pegangan jelas itu penting. Tenang bukan berarti diam, tapi tetap aktif dengan strategi yang masuk akal.Beberapa hal yang bisa dicoba:
- Diversifikasi biar risiko enggak numpuk di satu tempat.
- Fokus ke fundamental emiten yang sehat.
- Kontrol emosi supaya enggak gampang ikut arus.
- Jangan lupa baca arah kebijakan baru.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.