
Mengunjungi situs Black Lava di Bali (Dok. Elsya Rizkia)
Pulau Bali merupakan salah satu destinasi liburan paling populer yang selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun asing. Apalagi saat musim liburan, Bali akan terasa penuh dengan turis lalu lalang, terutama di dekat wisata pantai.
Pantai di pulau yang dijuluki Pulau Dewata ini memang menjadi daya tarik utama bagi para pelancong yang berkunjung. Sebut saja Pantai Tanjung Benoa, Pantai Kuta, Pantai Melasti, dan sebagainya.
Namun, destinasi wisata di Bali bukan melulu tentang pantai, ada banyak pilihan tempat wisata lainnya yang patut dieksplor, seperti pegunungan, danau, desa tradisional, sampai kuliner hidden gem.
Selain Pantai, Destinasi Wisata Bali Mana Aja yang Wajib Dieksplor?
Berdasarkan pengalaman pribadi penulis, berikut beberapa tujuan di Bali selain wisata pantai yang bisa kalian kunjungi.
1. Catching Sunrise di Kaki Gunung Batur
Hasil jepretan driver jeep kami di spot catching sunrise (kiri). Hasil jepretan kamera sebelum mentari menyingsing (kanan)—(Dok. Elsya Rizkia)
Gunung Batur merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Bali, dengan ketinggian 1717 mdpl.
Kalau menginap di kawasan Kintamani, kalian bisa cari info paket wisata catching sunrise di kaki Gunung Batur, karena jalur untuk mencapai kawasan kaki atau lereng Gunung Batur kurang friendly jika menggunakan kendaraan pribadi. Lebih baik menggunakan jeep dari pihak vendor paket wisata.
Untuk sunrise tour, kalian harus sudah siap berangkat setidaknya pukul 04.15 WITA di titik kumpul sesuai kesepakatan dengan vendor masing-masing. Perjalanan dari akomodasi menuju spot catching sunrise biasanya memakan waktu kurang lebih 15-30 menit.
Makanya, kalau berangkat di atas jam 05.00 WITA, spot akan penuh dan kalian bisa ketinggalan sunrise-nya. Ya, namanya juga ngejar sunrise…
Uniknya, hampir seluruh driver jeep terlihat berbekal iPhone. Mereka akan menawarkan jasa foto tanpa pungutan biaya lagi dengan device mereka. Selain foto, kita juga dibikinin konten video (bukan jedag-jedug) dan hasilnya keren banget, Be-emers.
2. Mengunjungi Situs Black Lava dari Gunung Batur
Tekstur koral pada lava yang mengering (kiri). Foto tim dalam satu trip (kanan).—(Dok. Elsya Rizkia)
Black Lava juga salah satu destinasi populer di Bali yang menghadirkan suasana sejuk dan alami. Lokasi ini terkenal dengan hamparan permukaan tanah hitamnya yang terbentuk dari lava yang telah mengeras.
Pengunjung situs ini dapat menikmati pemandangan Gunung Batur lebih dekat, bahkan kawahnya bisa terlihat kalau cuacanya sedang cerah.
Menariknya, bongkahan lava hitam dalam bentuk batuan ini memiliki tekstur mirip koral laut dan berongga. Sebagian ada yang sudah tertutup lumut (moss) karena lava yang telah mengeras ini diketahui memiliki kandungan mineral mirip di lautan.
Biasanya, paket wisata ke Black Lava ini akan sepaket dengan catching sunrise dan jeep tour. Jadi, bisa disesuaikan dengan budget liburan kalian, ya!
3. Santap Siang di Dapur Bali Mula
Chef Jro Yudi dengan pakaiannya yang hampir selalu berwarna putih (kiri). Menu santap siang di Dapur Bali Mula (kanan).—(Dok. Elsya Rizkia)
Di antara tempat makan yang tersebar di Pulau Dewata, Dapur Bali Mula merupakan salah satu destinasi kuliner yang wajib dikunjungi.
Dapur Bali Mula didirikan oleh Chef Jro Yudi yang berada di Desa Les, Buleleng. Konsep hidangan di sini “catch of the day”, yaitu mengandalkan hasil tangkapan nelayan dan hasil bumi setempat. Cara memasaknya menggunakan teknik warisan nenek moyang.
Biasanya, pengunjung akan dihidangkan empat hingga lima menu, termasuk appetizer dan dessert. Semua dimasak dengan teknik slow cooking dan tanpa penyedap buatan. Bahkan, kecap pun enggak dipakai di sini, Be-emers!
Dapur Bali Mula tadinya tidak mematok harga dari tamu. Namun, saat tempat makan ini mulai populer, malah berakhir dikenakan pajak oleh pemerintah. Jadi, konsep bayar makanan seikhlasnya diubah menjadi donasi minimum Rp100.000 per orang.
Selain menu dan harga yang tidak tentu, tempat makan ini juga tidak selalu buka tiap hari. Jadwalnya mengikuti kegiatan adat di Bali, dan pelanggan wajib reservasi dulu maksimal dua hari sebelum datang.
Usai cicip-cicip hidangan tradisional khas Bali, pelanggan juga bisa melihat proses memasak santapan di dapur terbuka, proses pembuatan arak Bali, hingga menginap di sini. Ada juga olahan hasil bumi seperti arak, garam, dan madu Kele-kele yang bisa dibeli tamu sebagai oleh-oleh.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.