Pengin Berinvestasi di Obligasi Negara? Begini Strateginya!

Strategi investasi penting, jangan sampai beli kucing dalam karung. [Sumber: Pixabay]

Strategi investasi penting, jangan sampai beli kucing dalam karung. [Sumber: Pixabay]


Emas dan reksa dana hanyalah segelintir instrumen investasi yang dinilai menggiurkan, padahal ada yang enggak kalah menarik yaitu obligasi negara. Obligasi negara punya sistem investasi di mana investor meminjamkan utang kepada pemerintah dan sebagai imbalan akan ada kupon setiap bulan.

Saat artikel ini ditulis, ORI028 sudah dapat dibeli investor hingga 23 Oktober mendatang.

Tapi, emang iya investasi obligasi ini menguntungkan? Jelas kalau Be-emers tau seperti apa triknya. Mengingat terdapat berbagai jenis obligasi. Bahkan ada jenis syariah bagi kamu yang mengutamakan syariat agama dalam berinvestasi. Yuk simak penjelasannya!


Mengenal Jenis Obligasi

Ingin investasi obligasi, ketahui dulu tips nya [Sumber: Pixabay]

Ingin investasi obligasi, ketahui dulu tips nya [Sumber: Pixabay]


Merujuk berbagai sumber [IDX Channel, brights.id] yuk kenali dulu aneka jenis obligasi dan sifatnya masing-masing:

1Surat Utang Negara (SUN)

Surat utang negara (SUN) adalah jenis obligasi yang dikeluarkan pemerintah dalam bentuk rupiah maupun valuta asing. Jenis inilah yang biasanya diprioritaskan untuk membiayai defisit APBN. Jenisnya antara lain;
  • Savings Bond Ritel (SBR): Obligasi yang tidak dapat diperdagangkan dan menawarkan kupon mengambang dengan batas minimal (floating with floor). Jenis ini cocok bagi kamu yang ingin terus mendapatkan kupon sampai jatuh tenggat waktu
  • Obligasi Ritel Indonesia (ORI): Obligasi negara ritel yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder. 


2. Sukuk Negara

Sukuk negara yaitu obligasi jenis syariah yang pengelolaannya berdasarkan syariat Islam.
  • Sukuk Negara Ritel (SR): Sukuk yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Karena mengikuti syariat, jenis ini menggunakan akad sewa
  • Sukuk Tabungan (ST): Sukuk yang tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Di samping jenis, kamu perlu mengenali 3 jenis kupon agar tidak salah memilih.
  • Kupon Mengambang (Floating Rate): sesuai namanya, kupon jenis ini menyesuaikan suku bunga acuan yang ditetapkan Bank Indonesia setiap periode. 
  • Zero Kupon: dalam jenis ini, investor tidak menerima kupon secara berkala. Dana dikembalikan saat sudah jatuh tempo termasuk diskon ketika membeli di awal
  • Obligasi Kupon Tetap (Fixed Rate): kupon yang diterima setiap bulan besarannya sama mulai awal pembayaran sampai jatuh tempo nanti


Strategi Investasi Obligasi Biar Tetap Untung!

Sudah tau jenisnya, kuponnya ada beragam pula. Jangan lupa pertimbangkan tips & trick supaya investasi selalu menjadi aktivitas yang menyenangkan.


1. Apa Tujuan Keuangan Anda?

Mengetahui tujuan finansial akan memengaruhi jenis investasi yang tepat. [Sumber: Pixabay]

Mengetahui tujuan finansial akan memengaruhi jenis investasi yang tepat. [Sumber: Pixabay]



Sebelum kalap mengalokasikan dana, pastikan Be-emers sudah memiliki jawaban ini. Apa tujuan kamu memilih obligasi?

Apakah untuk dana sementara yang sewaktu-waktu bisa dicairkan? Atau untuk dana pendidikan anak 3 tahun mendatang? Jawaban awal ini penting karena berpengaruh terhadap tenor investasi jenis obligasi yang dipilih.

ORI misalnya diterbitkan dengan jatuh tempo tiga tahun dan bahkan sudah ada yang tenornya 6 tahun. Sesuai penjelasan di atas, ORI bisa dijual di pasar sekunder jika suatu saat Be-emers membutuhkannya.

Aku sendiri memilih ORI untuk tujuan keuangan 'tabungan mengendap' dan tidak pernah menjualnya sampai jatuh tempo. Adalah hal yang nikmat menanti kupon setiap tanggal 10 atau 15 setiap bulan. Serasa gajian 2x!


2. Perhatikan Besaran Rate Bunganya

Tak kalah penting, lihat berapa besaran rate bunganya. ORI misalnya bersifat tingkat bunganya tetap. Dengan begitu, hasil yang kamu dapat selama 2 tahun berinvestasi misalnya akan sama hingga jatuh temponya tiba.


3. Lihat Kondisi Pasar

Layaknya emas, suku bunga obligasi negara turut dipengaruhi sentimen pasar. Update berita dan pantau tren sebelum memutuskan membeli.

Beberapa faktor yang memengaruhi besaran suku bunga antara lain kondisi politik, stabilitas ekonomi, dan utamanya kebijakan suku bunga yang ditetapkan Bank Indonesia. Dalam media sosialnya, secara berkala BI merilis acuan suku bunga yang bisa dipelajari masyarakat.

Sebisa mungkin, belilah obligasi saat kondisi pasar sedang stabil. Untuk meminimalisir risiko, beli dulu dalam nominal kecil misalnya Rp1,000,000,- sekaligus 'biaya kursus'. Hal ini aku terapkan sejak awal berkenalan dengan instrumen investasi apapun.