Saat Hidup Terlalu Sibuk untuk Ditampilkan
Tidak ada yang salah dengan berbagi kebahagiaan. Tapi ketika semua hal harus dibagikan, kita kehilangan ruang untuk menikmati hidup itu sendiri.Kamera menjadi mata utama, bukan hati. Kita duduk di kafe estetik, tapi sibuk mencari angle terbaik. Kita pergi liburan, tapi waktu habis buat merekam, bukan menikmati. Kita tersenyum di foto, tapi kadang lupa, apakah senyum itu benar-benar tulus?
Mungkin, inilah yang membuat banyak orang merasa kelelahan di tengah dunia yang tampak gemerlap. Kita hidup untuk dilihat, bukan untuk dirasakan. Hidup jadi seperti panggung tanpa jeda.
Padahal, kehidupan tidak selalu butuh penonton. Ada hal-hal yang jauh lebih indah saat disimpan sendiri, tawa tanpa kamera, air mata yang jatuh tanpa perlu dijelaskan, atau rasa syukur yang diucapkan diam-diam di antara doa.
Belajar Menjadi “Ada” Tanpa Harus “Tampak”
Kita tidak bisa memungkiri, media sosial adalah bagian dari hidup modern. Ia bisa jadi ruang berekspresi, tempat berbagi inspirasi, bahkan sumber rezeki. Tapi, kita tetap perlu belajar menyeimbangkan antara being seen dan being real.Menjadi eksis bukan berarti harus selalu tampil. Kadang, justru ketika kita berhenti sibuk “menunjukkan”, kita mulai benar-benar “menemukan”. Menemukan ketenangan, makna dan diri yang sesungguhnya.
Eksistensi sejati tidaklah diukur dari seringnya kita muncul di layar, tapi tentang mengenal diri sendiri tanpa adanya sorotan.
Seringkali, cara terbaik untuk “show off” di zaman ini bukan dengan menampilkan semuanya, tapi dengan menjaga diri agar tetap menjadi milik pribadi saja.
Menutup Panggung, Menemukan Keaslian
Kita hidup di dunia yang serba terlihat. Tapi bukan berarti kita harus kehilangan sisi kita yang tersembunyi. Di balik semua filter dan konten, kita masih punya ruang yang hanya milik kita secara pribadi. Ruang untuk dapat merasakan, merenung dan bernapas tanpa tekanan untuk terlihat baik.Karena hidup yang indah bukan yang paling banyak ditonton, tapi yang paling tulus dijalani.
So, jika suatu hari nanti kamu ingin berhenti sejenak dari semua hiruk-pikuk dunia digital, lakukanlah. Kamu tidak akan kehilangan eksistensi, kamu justru sedang menemukan jalan hidupmu kembali.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.