
Promosi lewat influencer (Sumber gambar: Pexels)
Pernah enggak sih kamu beli sesuatu cuma gara-gara lihat influencer favorit pakai produk itu? Awalnya sih cuma niat scroll gabut aja, eh tapi ujung-ujungnya check out.
Yap, itu dia yang disebut influencer effect!
Enggak heran kalau banyak brand rela keluarin budget besar demi kerja sama bareng mereka. Karena mereka menganggap influencer bukan cuma sekadar orang terkenal di media sosial, tapi juga punya pengaruh besar terhadap perilaku konsumen.
Strategi Endorse Influencer untuk Pelaku Usaha Pemula
Tapi, buat kamu yang baru mulai usaha, apakah strategi ini worth it?
1. Pahami Dulu Tujuan Promosimu
Sebelum asal pilih influencer, kamu harus tahu dulu apa tujuan kampanyemu. Apakah mau ningkatin penjualan, bikin brand makin dikenal, atau sekadar nambah exposure aja?Dari sini, kamu bisa nentuin jenis influencer yang cocok nih, Be-emers! Misalnya, kalau fokusnya ningkatin penjualan, kamu bisa pilih macro influencer dengan jangkauan luas.
Tapi kalau mau dapet engagement tinggi, micro influencer dengan komunitas loyal bisa jadi pilihan yang lebih efektif. Namun, biasanya menggaet banyak influencer lain supaya tetap jangkauannya lebih luas.
Baca Juga: 5 Cara Cermat Mengatur Keuangan untuk UMKM
2. Pilih Influencer yang Relevan dengan Target Pasar
Enggak semua influencer cocok buat brand kamu loh, Be-emers. Misalnya, jualan skincare tapi endorsenya ke influencer otomotif, ya enggak nyambung pasti kan.Pastikan influencer yang kamu pilih punya audiens yang sesuai dengan target pasarmu.Kamu juga harus punya kriteria yang sesuai dengan produk yang mau kamu promosikan oleh influencer tersebut. Lihat apakah gaya penyampaian kontennya juga.
Apakah sejalan sama image brand kamu atau enggak. Kadang, influencer yang punya followers lebih sedikit tapi relevan justru bisa hasilin konversi lebih besar.
3. Sesuaikan Strategi dengan Budget
Budget endorsement tuh variatif banget. Ada yang jutaan, tapi ada juga yang bisa belasan juta per postingan. Kalau kamu masih di tahap UMKM atau baru rintis, bisa mulai dari nano influencer yang biasanya punya followers di bawah 10 ribu tapi interaksinya tinggi.Selain lebih terjangkau, mereka juga cenderung punya hubungan yang lebih personal dengan audiensnya. Jadi, jangan minder kalau belum bisa bayar influencer besar ya.
Komunikasikan kepada calon influencer kamu apakah dengan budget sekian kamu sudah bisa menghandle jobdesk sekian. Jangan sampai nih, di tengah jalan ada miss komunikasi karena belum ada kesepakatan hal itu.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.