Marak Influencer Effect, 7 Strategi Promosi UMKM Agar Tetap Cuan

Strategi promosi UMKM yang masih merintis [Sumber: Pixabay]

Strategi promosi UMKM yang masih merintis [Sumber: Pixabay]


Pernah merasa bergejolak langsung ingin checkout enggak sih ketika lihat influencer idola kita mempromosikan suatu produk? Di dunia bisnis, menggandeng influencer ibarat jalan tol supaya dagangan laris manis. Fenomena ini dikenal dengan influencer effect.

Masalahnya, bekerja sama dengan influencer biayanya nggak murah. Semakin tinggi followers nya, effort dalam membuat konten juga nggak main-main maka semakin tinggi bayarannya.

Biasanya, influencer sudah menetapkan rate card nya sendiri ketika suatu produk hendak menggunakan jasanya. Melansir Slice.id, ini dia kisaran fee yang harus dirogoh jika mau memakai jasa reviewer:
  • Mega influencer (> 1 juta followers): Rp25.000.000/konten
  • Macro influencer (100 ribu – 1 juta followers): Rp4.500.000/konten
  • Micro influencer (10 ribu – 100 ribu followers): Rp300.000/konten
  • Nano influencer (< 10 ribu followers): Rp120.000/konten
Rentang tarif di atas berlaku untuk feed foto. Biayanya tentu berbeda jika promosi produk berbentuk video atau platform lainnya.


7 Strategi Promosi UMKM yang Baru Merintis Lewat Influencer

Sebenarnya sah saja menggunakan endorse produk kita, malah enak karena produk semakin mudah dikenal. Namun, ini menjadi tantangan bagi UMKM yang masih merintis.

Bisa jadi balik modal pun belum. Jangan berkecil hati, ada ragam kiat yang bisa dicoba lo!


1. Lakukan Riset

Strategi promosi UMKM yang harganya terjangkau [Sumber: Pixabay]

Strategi promosi UMKM yang harganya terjangkau [Sumber: Pixabay]

 
Hal utama yang harus dilakukan adalah riset. Misalnya produk yang kamu jual menargetkan Gen Z, maka strategi promosinya sebisa mungkin relate dengan kehidupan mereka.


Dengan riset, kamu akan terbuka perihal peluang bisnis di pasaran. Seperti apa tingkat persaingannya, apakah sudah ada usaha serupa yang menekuni produk seperti lapak kamu.


2. Apa Produk Jagoan Kamu?

Selanjutnya, jawab dulu pertanyaan ini. Logikanya, orang akan berpikir ulang untuk membeli sesuatu yang tidak mereka butuhkan. Terlebih kondisi ekonomi seperti hari ini, mayoritas orang sudah semakin cerdas membedakan hal yang benar-benar dibutuhkan.

Aspek lain yang jangan sampai terlewat; pastikan produk kamu berbeda dengan lapak sebelah. Tentukan unique selling point produk kamu, keunikan yang membuat produk kamu lebih layak dibeli.


3. Buat Kemasan Menarik

Ketika melihat barang, psikologis akan langsung menilai kemasannya. Kemasan menarik akan membuat orang membeli, tak jarang walau sebenarnya nggak butuh amat.

Tak perlu norak dan terlalu banyak tulisan, buatlah kemasan simpel tetapi diingat orang. Jepang membuat terobosan kemasan roti dengan bukaan di tengah, tujuannya agar roti tidak berantakan dan bisa lanjut dimakan lagi lain waktu. Bisa ditiru nih!


4. Tak Apa Memulai Strategi Promosi dengan Budget Minim

Nggak perlu minder bilamana belum bisa merogoh tarif untuk influencer mempromosikan produk kamu. Selalu ada awal dari semua hal, termasuk berjualan.

Kuncinya adalah memanfaatkan teknologi. Kamu jago main Instagram, pasarkan produk di story yang banyak dilihat orang. Kalau punya relasi, kamu bisa meminta bantuannya mencarikan iklan dengan budget tertentu sesuai kemampuan kamu.