Kakeibo, Strategi Mengatur Finansial dalam Rumah Tangga Jepang dan 6 Tips Suksesnya

Ilustrasi Kakeibo, strategi mengatur finansial dalam rumah tangga [Sumber: Pixabay]

Ilustrasi Kakeibo, strategi mengatur finansial dalam rumah tangga [Sumber: Pixabay]


Belum lama, jagat maya dihebohkan dengan konten "uang Rp10 ribu di tangan istri yang tepat". Ada yang memuji karena takjub dengan perempuan yang pandai mengelola uang, tak sedikit juga yang mencerca karena dinilai tak etis memberi istri uang bulanan yang sangat minim.

Bukan hal yang mudah menyusun strategi mengatur finansial dalam rumah tangga, tetapi kamu bisa mencoba teknik unik yakni Kakeibo.


Kakeibo, Strategi Mengatur Finansial ala Rumah Tangga Jepang

Usia kakeibo sudah tua lebih dari 100 tahun dan dari banyaknya buku yang membahas, metode ini membuat ibu rumah tangga Jepang sukses menabung. 

Tujuan teknik ini ialah mengatur keuangan dengan melibatkan perasaan dan kesadaran emosional dalam memperlakukan uang.

Motoko Hani, jurnalis kenamaan Jepang pencipta metode ini percaya bahwa semua orang membutuhkan kondisi finansial yang stabil untuk mencapai kebahagiaan hidup.

Sebelum menerapkannya, Kakeibo mengajak kamu mengajukan pertanyaan pada diri sendiri:
  • Berapa Jumlah Uang yang Tersedia? Caranya hitung sisa uang setelah tahu total pengeluaran
  • Berapa Jumlah Uang yang Ingin Disisihkan? Tujuannya adalah menentukan target dana yang ingin dikumpulkan sehingga nantinya lebih memahami skala prioritas
  • Berapa Total Pengeluaran Bulan Ini? Pertanyaan yang akan menjadi kunci pos keuangan mana yang menguras pendapatan
  • Apa yang Bisa Diperbaiki atau Dioptimalkan? Refleksi bagaimana caranya menambah sumber pemasukan di masa depan



6 Tips Sukses Kakeibo yang Mudah Ditiru

Berikut adalah 6 tips sukses mengatur keuangan dengan metode Kakeibo yang muda ditiru: 
 

1. Catat Pendapatan dan Pengeluaran Secara Manual

Cara kerja Kakeibo, strategi mengatur finansial rumah tangga Jepang [Sumber: Pixabay]

Cara kerja Kakeibo, strategi mengatur finansial rumah tangga Jepang [Sumber: Pixabay]

 
Manual dalam artian catatlah keuangan dengan ditulis tangan tanpa bantuan aplikasi keuangan apapun. Dengan menulis tangan, rieet menunjukkan seseorang akan lebih jujur terhadap kebiasaan keuangan selama ini.

Setelah gajian, catatlah pendapatan tetap kemudian kurangi dengan pengeluaran rutin. Pengeluaran rutin mencakup biaya kontrakan atau kos bulanan (jika masih mencicil KPR rumah tinggal juga termasuk), cicilan kendaraan, biaya listrik, uang sekolah anak, dan hal lain yang sifatnya tetap dan tidak bisa diganggu gugat.


2. Mulai Menabung

Sudah ketahuan total pengeluaran rutin dalam sebulan? Di sinilah kamu akan melihat berapa uang yang tersisa!

Berapa pun uang yang tersisa jangan kaget ya, Be-emers karena berarti itulah kondisi finansial yang sebenarnya. Mulailah menabung secara konsisten dan sesuaikan dengan kondisi finansial saat ini.


3. Bagi Menjadi Kategori Penting

Kamu dan pasangan termasuk orang pelupa? Simpan struk apapun itu setelah membeli sesuatu agar memudahkan mencatat. Catat semua pengeluaran sekecil apapun, termasuk biaya parkir yang selama ini sering dianggap sepele.

Untuk memudahkan, bagilah menjadi empat kategori pengeluaran:
  • Pengeluaran Esensial. Pengeluaran ini adalah biaya hidup yang tidak bisa ditawar: biaya makan, tagihan, transportasi, kesehatan, dan lainnya yang wajib dipenuhi
  • Pengeluaran Opsional. Sesuai namanya, pengeluaran ini bisa ditunda. Misalnya membeli skincare keluaran terbaru
  • Pengeluaran Hiburan. Dana bersifat senang-senang misalnya makan di restoran, traveling, dan aktivitas healing lain
  • Biaya ekstra (baca: dana darurat) untuk pengeluaran tak terduga. Semisal atap rumah bocor, onderdil kendaraan rusak