5 Tips Mengomunikasikan Keuangan Bersama Pasangan Setelah Menikah

Like

4. Perencanaan Bersama 

Setelah membahas penghasilan, membahas uang adalah uang, langkah selanjutnya yang perlu Be-emers lakukan adalah membuat perencanaan keuangan.

Ada banyak teori maupun aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat perencanaan bersama pasangan. Namun bagi penulis sendiri, untuk keluarga yang belum terlalu rumit, hanya memisahkan menjadi beberapa bagian besar.

Misalnya: 1) darurat, 2) tabungan, 3) konsumsi, 4) transportasi, 5) hiburan, 6) dan sosial.

Tetapi di sini, masing-masing pembagian besar itu, Be-emers harus hafal pemecahannya. Misalnya, uang konsumsi total sehari adalah 100 ribu rupiah.

Maka, jika hari ini menghabiskan 80 ribu, dan besok menghabiskan 110 tidak jadi masalah. Karena masih berada di jalur.


Dengan begitu, penulis tidak perlu terlalu pusing dan rumit untuk melakukan menulis pengeluaran dan pemasukan, dan stress mengecek keuangan setiap hari.
 

5. Komunikasi dan Ciptakan Kondisi “Terpaksa”

Be-emers pasti sepakat, bahwa keuangan keluarga itu perlu didiskusikan dan dikomunikasikan. Tetapi ketika komunikasi, seperti telah disinggung penulis di atas, Be-emers mungkin pernah menemui ada tipe pasangan, yang ketika diajak mendiskusikan keuangan selalu bilang, “oke, sepakat, aku manut sajalah…” dan sebagainya.

Tetapi di saat yang bersamaan dia menuntut ini dan itu. Tiba-tiba minta dana sosial ditambah, atau tiba-tiba meminta kita untuk menyisihkan sebagian dana agar bisa mengganti kendaraan.

Pasangan tersebut sebenarnya baik karena seolah-olah (atau memang sebenarnya) percaya kepada pasangan dan semua niatnya pun baik.

Tetapi di saat yang bersamaan, dia sangat memusingkan. Karena dia juga seolah menyerahkan segala hal yang berkaitan dengan keuangan agar dipikirkan oleh pasangan.

Jadi Be-emers, hentikan kelakuan pasangan yang seperti ini. Penulis punya tips untuk ini. Yaitu ciptakan suatu kondisi yang dia juga harus ikut peduli dan berpikir.

Selama beberapa hari, atau bahkan minggu, lakukan sesuatu yang menarik perhatian. Misalnya, biarkan menu makanan berubah menjadi jauh lebih sederhana. Sampaikan juga selama tiga minggu ini tidak ada uang jajan dan uang hiburan, dan sebagainya.

Jika, hanya disampaikan, maka pasangan biasanya antara tidak mendengarkan atau mendengarkan tapi sambil lalu. Tetapi jika mengalami kejadian selama berhari-hari, seharusnya pasangan tertarik untuk bertanya kenapa ada perubahan drastis selama berhari-hari di bulan itu.

Jika pasangan sudah tertarik dan hamdalah bertanya, inilah saatnya Be-emers sampaikan dengan bahasa sesederhana mungkin, tidak perlu terlalu rinci (atau cukup garis besarnya) saja, bahwa inilah keuangan keluarga. 

Jadi jika pasangan tiba-tiba minta uang sosial dinaikkan secara signifikan, sampaikan tidak ada posnya. Pun ketika tiba-tiba kendaraan minta diganti, juga sampaikan tidak ada pos anggaran untuk itu, kecuali harus mengubah anggaran atau mendapat penghasilan tambahan.





---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung