Insecure? No More! 5 Cara Ampuh Biar Enggak Minder Terus

Cara agar tidak minder (Sumber gambar: Instagram/@satinese.id)

Cara agar tidak minder (Sumber gambar: Instagram/@satinese.id)


Be-emers, pernah merasa, aku kok nggak kaya yang lain ya? Ada yang punya hobi keren, bakat luar biasa, punya banyak privilege atau relasinya menjamur di mana-mana.

Kalau lihat ke diri sendiri, kelebihannya cuma satu. Ya, banyak kurangnya. Waduh. Sudahlah skill biasa-biasa saja, ditambah bukan anak siapa-siapa.

Be-emers, tenangkan diri kalian. Tarik nafas panjang lalu hembuskan.

Kita pasti pernah mengalami fase mencari jati diri dan terjebak dalam rasa minder. Pertanyaan apakah kita berharga, apakah eksistensi kita bisa diterima, terus berputar-putar di kepala. 

Enggak bagus lho, merasa minder terus. Jadi aku tulis ini buat jiwa-jiwa kalian yang ingin keluar dari rasa minder tapi bingung mulai dari mana.

 

5 Cara Ampuh Biar Enggak Minder Terus

Mari kita simak satu persatu cara agar kamu lepas dari belenggu rasa minder.

 

1. Refleksi diri

Luangkan waktu untuk mengenali diri sendiri. Review bagaimana kita bisa hidup selama ini dan bagaimana kita bisa sampai di tahap ini. 


Manusiawi punya kekurangan. Tapi eling, ada kekurangan yang bisa ‘dikurang-kurangin’ dan ada juga kekurangan yang harus diterima dengan lapang dada.

Be-emers, ingat ya kamu bisa bertahan hidup sampai detik ini juga sebuah prestasi. Masih bisa bangun dan menghirup udara pagi, beraktivitas dan berbagi hal-hal kecil seperti senyuman juga suatu kehebatan.

 

2. Tanyakan 'Menurutmu, aku bagaimana?'

Everyone else in the room can see it, everyone else but you - penggalan lirik lagu What Makes You Beautiful dari 1D ini lumayan relate buat para kaum Minderwan dan Minderwati.

Terkadang kitalah yang terlalu keras pada diri sendiri. Di lain sisi, orang lain bisa melihat dengan jelas 'permata' di diri kita.

Jika kamu masih kesulitan melihat diri sendiri, sudut pandang orang lain bisa membantu kamu menemukannya. Jadi, coba tanyakan kepada sahabat atau orang-orang terdekatmu tentang apa kelebihan dan kekurangan yang kamu miliki. Hasilnya bisa jadi referensimu untuk mengembangkan diri.

 

3. Tunjukkan ‘Inilah aku

Be-emers, dalam konteks bisnis, konsumen akan mengingat ciri khas sebuah merek dari sisi uniknya (Unique Selling Point), agar memiliki daya saing di pasar. Contohnya pada merek fesyen Satinese. Merek ini dikenal dengan busana yang berbahan dasar satin dengan desain elegan dan ramah di kantong.

Sama halnya dengan bisnis, manusia juga punya sisi unik yang menunjukkan ‘inilah aku’ tanpa harus dibuat-buat atau meniru orang lain.

Misalnya, kamu adalah orang yang ramah dan mudah berinteraksi dengan orang baru, kamu tegas tapi juga terbuka dengan kritikan, kamu tidak banyak berbicara tapi pendengar yang baik, dan lain sebagainya.Tunjukkan keunikan dirimu di depan publik dan dalam interaksi sosialmu.

Kalau kamu merasa belum menemukan ‘ciri khas’ dari dirimu, it's okay, kamu bisa temukan itu seiring perjalanan hidupmu.