Profesionalisme Akuntan atau Gender Akuntan

Akuntan (Sumber gambar: www.businessnewsdaily.com)

Akuntan (Sumber gambar: www.businessnewsdaily.com)

Like

Topik ini mungkin agak unik untuk dibahas, yaitu bagaimana hubungan antara akuntansi dengan gender dan gender apakah yang lebih baik dalam hal akuntansi. Artikel ini akan sedikit membahas mengenai sudut pandang masyarakat mengenai profesi akuntan.

Akuntansi adalah proses penyusunan laporan keuangan untuk digunakan oleh para pemainya, yang antara lain pemilik perusahaan, manajemen perusahaan, pemerintah, calon investor, lembaga pembiayaan, dan berbagai pihak yang berkepentingan lainnya.

Dari sejak awal, akuntansi mengalami perkembangan yang sangat panjang dalam sejarahnya. Ilmu akuntansi pun tidak lepas dari faktor budaya. Hal ini dapat dilihat sejak jaman pra masehi, manusia sudah mengenal akuntansi, namun dalam konteks kearifan lokal di masing-masing wilayah.

Setelah memasuki jaman akuntansi modern, ketika Bapak Akuntansi Modern yang bernama Luca Pacioli mengemukakan double entry bookkeeping, maka seolah – olah kebudayaan akuntansi dunia pun berubah dengan menganut sistem akuntansi tersebut hingga saat ini.

Baca juga: Seandainya Double Entry Bookkeeping Tidak Pernah Ada


Ada hal yang sedikit yang unik dalam perkembangan pemahaman masyarakat mengenai akuntansi, yaitu konon beberapa orang beranggapan bahwa perempuan lebih ahli di dalam mengurus keuangan dan akuntansi. Sekilas tidak ada yang salah dalam hal ini, karena di dalam rumah tangga, peran Manajer Akuntan Rumah Tangga pun lebih sering atau hampir semuanya dipegang oleh ibu rumah tangga.

Penjelasan mengenai kondisi ini agak sulit dijelaskan dari sisi sains akuntansi karena tidak satu pun referensi atau literatur yang menjelaskan hal tersebut. Meskipun, hampir tidak ada referensi sains akuntansi yang menjelaskan kondisi tersebut, namun tentu saja hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh faktor budaya yang diwariskan secara turun-temurun.

Akuntansi modern yang dikenal dengan double entry bookkeeping, atau yang dikenal juga dengan pencatatan debit kredit pun, dicetuskan oleh Luca Pacioli yang juga seorang matematika.

Dalam sejarahnya, akuntansi modern tersebut dikembangkan oleh Luca Pacioli melalui dasar ilmu matematika. Dengan demikian, sebenarnya akuntansi modern itu merupakan salah satu cabang ilmu yang berkembang melalui keilmuan matematika.

Dengan kata lain, akuntansi modern merupakan metamorphosis dari ilmu matematika. Hingga pada saat ini bidang akuntansi pun terus berkembang seperti akuntansi manajemen, akuntansi sektor publik, akuntansi forensik, dan sebagainya.

Beberapa waktu yang lalu, pernah ada seorang rekan yang ingin mengangkat tema tesis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi profesionalsime perempuan dalam akuntansi rumah tangga. Namun, pada akhirnya tesis tersebut tidak dapat dilanjutkan dan menggantinya dengan tema penelitian tesis lain.

Menurutnya, hal tersebut disebabkan sulitnya, sangat sedikitnya dan bahkan hampir tidak ditemukannya referensi pendukung yang ilmiah dan kredibel yang menyatakan bahwa perempuan lebih ahli daripada pria dalam hal akuntansi.

Anggapan seperti itu kemungkinan itu hanya merupakan argumen pribadinya, atau sudut pandang sebagian orang yang belum teuji secara ilmiah. Sehingga, apabila dia melanjutkan penulisan tesis tersebut, maka akan menyulitkan dirinya dalam mempertahankan argumennya saat sidang atau ujian tesisnya.

Sebagian besar pendapat-pendapat semacam itu memang lebih banyak dikemukakan oleh literatur-literatur atau referensi-referensi yang tidak formal, seperti blog, perbincangan di media masa, dan sebagainya. Akan tetapi, kenyataannya masih sedikit jurnal ilmiah bereputasi yang mengemukakan hal tersebut.

Jika diamati, dalam praktiknya pun, sebenarnya tidak dapat dikatakan bahwa perempuan lebih ahli di dalam bidang akuntansi dibandingkan dengan pria. Begitu pula sebaliknya, tidak dapat dikatakan bahwa pria lebih ahli di bidang akuntansi daripada perempuan.

Tampaknya, hal tersebut tentu sangat berkaitan dengan kepribadian masing-masing orang. Contohnya, di dalam lingkungan kampus ada mahasiswa akuntansi, baik pria maupun perempuan, yang malas belajar, lambat dalam menghitung, suka membuat keributan di lingkungan kampus, dan bahkan hampir tidak lulus kuliah atau drop out kuliah.

Dalam kenyataannya, hampir tidak ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa dan mahasiswi akuntansi dalam hal prestasi. Kadang prestasi di kelas akuntansi diraih oleh mahasiswa pria dan kadang prestasi kelas akuntansi diraih oleh mahasiswi perempuan. Hampir tidak ada bedanya antara mahasiswa pria dan perempuan.

Jika kembali merunut ulang ke dalam sejarah akuntansi berdasarkan sains akuntansi, sebenarnya “moyang” atau “leluhur” ilmu akuntansi adalah ilmu matematika, yang dicetuskan oleh Luca Pacioli. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila ilmu akuntansi banyak menggunakan landasan dasar ilmu matematika dalam perkembangannya.

Jika berbicara ilmu matematika, belum ada pula penelitian ilmiah yang mengemukakan apakah pria atau wanita yang lebih ahli dalam hal matematika. Sama halnya dengan bidang akuntansi, beberapa pria lebih ahli di bidang matematika, namun di sisi yang lain beberapa wanita pun ada yang ahli di bidang matematika.

Dibandingkan menyoroti aspek gender dalam akuntansi, para akademisi di bidang akuntansi masa kini sebenarnya lebih menaruh perhatian pada aspek etika dan profesionalisme akuntan. Para kalangan akademisi di bidang akuntansi masa kini lebih mengembangkan pola pikir akuntan yang profesional, yang termasuk di dalamnya kejujuran dan etika seorang akuntan.

Hampir tidak pernah dibahas oleh kalangan akademisi mengenai soal gender akuntan, karena hal itu hampir tidak ada hubungannya dengan profesionalisme seorang akuntan. Prioritas utama dalam pengembangan keilmuan akuntansi pada masa kini adalah bertumpu pada profesionalisme akuntan.

Oleh karena itu, dalam seminar ilmiah nasional akuntansi maupun seminar ilmiah internasional akuntansi pun lebih menekankan pada aspek pengembangan akuntan yang profesional. Semestinya, kalangan akademisi dan pelaku bisnis memiliki arah dan sudut pandang yang sama untuk menciptakan kinerja keuangan yang optimal dalam sektor bisnis.