Wacana Insentif Pajak, Begini Respon Pengembang Properti

Houses - Canva

Houses - Canva

Like

Sektor properti merupakan salah satu sektor yang paling tertekan selama pandemi Covid-19 ini. Meski begitu, berbagai strategi hingga stimulus pun diberikan untuk menyelamatkan sektor ini lho, Be-emers.

Nah, beberapa waktu ini, ada usulan penurunan tarif alias insentif pajak sektor properti nih dari Realestat Indonesia (REI). Kerennya, hal ini justru disambut baik sama sejumlah pengembang!

Dilansir dari laman Bisnis, ini sejumlah respon positif yang diberikan oleh perusahaan pengembang.

Baca Juga: Kinerja Emiten: PSBB Lagi, Gimana Nasib Emiten Properti?
 

Ciputra Development

Menurut Sekretaris Perusahaan Ciputra Development Tulus Santoso, insentif pajak properti dinilai bakal berdampak langsung sama harga beli yang dibayarkan. Bagi Tulus, hal tersebut akan membuat harga properti jadi lebih atraktif buat pembeli.

Dengan kata lain, harga properti akan lebih murah 10 persen. Nah, karena murah, hal itu bakal membuat penjualan properti naik.


Selain itu, keringanan Pajak Penghasilan (PPh) juga bakal bantu para perusahaan properti buat lebih menjaga arus kasnya. Soalnya, perusahaan properti yang punya mall, notabene diketahui tengah menghadapi tekanan pandemi Covid-19.

Selanjutnya, buat memacu pra-penjualan, perusahaan berkode saham CTRA ini bakal fokus pada end-user. Adapun, marketing sales Ciputra sudah mencapai Rp412 miliar di semester pertama 2020, dari target yakni Rp4,5 triliun.

Baca Juga: Pandemi Bikin Ekonomi Tertekan, tapi Investasi Properti Tetap Menjanjikan???????
 

Intiland Development

Sama kayak Ciputra, Intiland Development juga menilai kalau penurunan pajak itu bakal meningkatkan daya beli konsumen. Menurut Direktur Pengelolaan Modal & Investasi Intiland Development Archied Noto Pradono, insentif pajak yang diusulkan bakal bikin semangat kembali sektor properti.

Di sisi lain, buat meningkatkan penjualannya, Intiland akan mengandalkan penjualan rumah tapak. Soalnya, selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), penjualan rumah tapak terbilang cukup baik nih, Be-emers.

Enggak cuma itu, pihaknya juga diketahui bakal meningkatkan fokus pada pemasaran digital dan penawaran menarik dari skema pembayaran. Misalnya, diskon cash payment 15 hingga 40 persen.
 

Pakuwon Jati

Setali tiga uang, perusahaan properti Pakuwon Jati juga menilai kalau pemangkasan pajak properti akan meningkatkan minat dan demand masyarakat. Hal itu tentunya bakal mendorong kinerja perusahaan properti.

Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan seberapa besar dampaknya terhadap angka penjualan, jika hal itu terealisasi. Soalnya, menurut Direktur Keuangan & Sekretaris Perusahaan Pakuwon Jati Minarto Basuki, masih ada sejumlah aspek pendukung lain yang berpengaruh, seperti kemudahan bank dalam persetujuan KPR, kemudahan perizinan, dan sebagainya.

Di sisi lain, Pakuwon Jati tengah fokus pada persediaan yang sudah ada untuk meningkatkan penjualan dan menunda proyek baru. Selain Itu, pihaknya juga bakal tetap membentuk struktur penerimaan yang imbang dari recurring income dan sektor pengembangan properti.

Baca Juga: Kinerja Emiten: Tantangan di Tengah Tekanan Harga Properti & Rencana Pemangkasan Produksi Batu Bara