Dari Negeri Jiran, Siti Khadijah Ekspansi Bisnis Mukena ke Indonesia

Ilustrasi hijab (Foto: Freepik)

Ilustrasi hijab (Foto: Freepik)

Like

Bisnis fesyen muslim di Indonesia tetap memiliki prospek yang potensial. Apalagi sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

Tak heran bila banyak pelaku usaha yang berlomba-lomba mengambil ceruk peluang bisnis fesyen muslim tersebut, mengutip Bisnis.com.

Salah satunya, brand Siti Khadijah, produsen mukena dari Malaysia yang terkenal dengan nama Telekung Siti Khadijah yang sudah ekspansi dengan mendirikan pabrik di Indonesia, tepatnya di Depok dan Tasikmalaya.

Mohammad Munzir Aminuddin CEO PT Siti Khadijah Nusantara mengatakan bahwa selain memenuhi permintaan pengguna mukena untuk pasar Indonesia, pihaknya juga hadir untuk membuka peluang kerja bagi masyarakat Indonesia.

“Dengan membuka pabrik di Jakarta, kami memulainya dengan membuka peluang kerja bagi 100 orang di Indonesia. Berita baiknya adalah pada tahun 2020 kita memiliki kapasitas untuk merekrut hingga 3.000 pekerja untuk mencapai target yang ditentukan.


Pabrik yang ada di Depok memproduksi beragam produk seperti Mukena, Hijab, Koko, Gamis, dan Inner dengan range harga mukena mulai dari Rp450.000 hingga Rp4 juta.

Brand Mukena Siti Khadijah juga memberi kesempatan bagi masyarakat yang ingin merintis usaha sebagai reseller maupun dropshipper. Apalagi sepanjang September hingga Desember, terdapat promo khusus dengan potongan harga hingga 50 persen.

"Siti Khadijah ingin mengajak para pelanggan untuk mulai berbisnis mukena Siti Khadijah di tengah pandemi covid-19 ini,” ujarnya.

Saat ini, brand mukena asal Malaysia tersebut tersedia di 4 butik di Indonesia tepatnya di mall FX Sudirman Jakarta, mall SKA Pekanbaru, Mall PVJ Bandung, dan Mall Tunjungan Plaza Surabaya.

Selain secara offline, di online pun Siti Khadijah yang juga dapat ditemukan di Shopee, Lazada, Tokopedia, Bukalapak, Blibli, dan www.sitikhadijah.co.id.

Mukena ini merupakan hasil inovasi dari Padzilah Enda Sulaiman yang ingin meningkatkan nilai mukena menjadi indah dan nyaman dengan tetap mempertahankan warisan budaya.

Padzilah Enda Sulaiman mengatakan untuk menghasilkan mukena Siti Khadijah pihaknya melakukan riset dan pengembangan sehingga menghasilkan kepala mukena dengan 2 desain berbeda yaitu harmoni dan klasik.

Menggunakan bahan katun, strech dan memiliki karet lycra di bagian dagu yang merupakan kelebihan dan keunikan mukena Siti Khadijah dibandingkan mukena lainnya.

Untuk desain di Indonesia ini, mukena Siti Khadijah juga menjalin kolaborasi dengan desainer Ria Miranda yang menghasilkan mukena khusus dengan menggunakan pattern yang menjadi ciri khas Ria Miranda.

“Mukena Siti Khadijah sesuai dengan pasar di Indonesia yang memiliki iklim dan budaya yang sama dengan negara asalnya Malaysia, sehingga menggunakan mukena ini akan lebih terasa nyaman dan adem,” ujar Marketing Manager Mukena Siti Khadijah, Dicky Rahmad Yulian.