Ingin Tetap Produktif di Tengah Pandemi? Saatnya #BicaradenganKarya

Para Pengrajin Sanggar Uri-Uri Kriya Logam Kotagede tetap berkarya memenuhi pesanan, walaupun ditengah pandemi Covid-19 (Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi)

Para Pengrajin Sanggar Uri-Uri Kriya Logam Kotagede tetap berkarya memenuhi pesanan, walaupun ditengah pandemi Covid-19 (Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi)

Like

Masa pandemi Covid-19 ini membuat kita untuk lebih banyak bekerja dirumah. Pemerintah Daerah kini mulai mengetatkan lagi nih social distancing atau lebih dikenal dengan PSBB. 

Dampaknya, ya kita bekerja dari rumah, sehingga waktu dirumah lebih banyak. Tidak hanya bekerja, termasuk untuk nongkrong bareng teman-teman pun juga terbatas. Kalau pun mau nongkrong di tempat favorit, kini juga mikir dua kali, karena takut kena virus jika kita beraktivitas di luar rumah.

Namun, walalupun dirumah aja, kita tetep harus produktif ya. Produktif bukan hanya tentang sesuatu yang menghasilkan uang saja kok. Produktif itu intinya kita berkarya apalagi dapat bermanfaat bagi banyak orang.

Jadi dapat dikatakan, kegiatan produktif itu berfungsi dua, yakni bermanfaat bagi sendiri dan bermanfaat untuk orang lain. Produktif di tengah pandemi saat ini dapat membantu kita mengasah kreatifitas, skill hingga imajinasi.

Nursih Basuki Art Studio, sebuah studio seni kriya logam yang berlokasi di Kotagede Yogyakarta, selama pandemi ini tetap berkarya mengerjakan kerajinan logam yang dipesan dari berbagai pihak. Mulai dari lambang garuda pancasila tembaga, logo kuningan dan tembaga hingga souvenir kado nikah dari kuningan.


Para pengrajin logam di studio tersebut, harus beradaptasi dengan kondisi saat ini. Salah satunya mematuhi protoKol kesehatan.

Studio kriya logam yang sudah beraktivitas sejak puluhan tahun yang lalu nyatanya tidak luput terkena dampak akibat pandemi Covid-19. Pesanan yang terbatas, hingga sempat keterlambatan pengiriman bahan baku dari luar kota, sempat menjadi tantangan diawal pandemi.

Salah satu cara untuk menjawab tantangan tersebut adalah memanfaatkan perkembangan digital. Salah satunya yakni melayani pemesan kerajinan logam dengan sistem online.

Uniknya, dari studio tersebut adalah adanya tim sanggar yang berisikan sesama pengrajin logam. Sikap saling tolong menolong dan berbagi diterapkan ketika pandemi ini. Jadi, ada pesanan berapapun, jika bisa dikerjakan bersama, ya kenapa tidak.

Kunci dalam menghadapi pandemi menurut para pengrajin adalah saling menguatkan, tidak boleh ada salah satu pengrajin yang tergabung dalam sanggar seni tersebut yang terkena dampak buruk pandemi.

Memang dalam fase ini ada yang mencoba mengambil hikmah akibat pandemi ini. Namun, ada juga yang belajar sesuatu baru. Salah satunya Nursih Basuki Art Studio yang pertama kalinya Go-Digital, melayani pemesannya lewat online. Prinsipnya, selama pandemi ini kita harus terus produktif dan saatnya harus #BicaraDenganKarya.