Ekonomi Indonesia Kuartal III/2020 Minus 3,49%, Masih Ada Harapan Bangkit dari Resesi?

Confused - Canva

Confused - Canva

Like

Indonesia resmi masuk dalam jurang resesi nih, Be-emers. Waduh!

Berdasarkan data di Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga tahun 2020 mencatatkan minus 3,49 persen secara tahunan. Sedangkan pada kuartal II/2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia minus hingga 5,32 persen.

Berturut-turut mengalami pertumbuhan ekonomi negatif, hal itu sekaligus menandakan resesi ekonomi telah menimpa Indonesia.

Meski enggak sedalam di kuartal kedua tahun ini, sepuluh sektor tercatat masih mengalami kontraksi. Salah satunya yakni sektor makanan dan minuman, yang masih mengalami kontraksi sebesar 11,86 persen di kuartal ketiga 2020.

Lalu, masih adakah harapan untuk bangkit dari resesi?


Meski begitu, menurut Kepala BPS Suhariyanto, dikutip dari Bisnis, 7 sektor masih tumbuh positif. Sektor tersebut antara lain pertanian, real estat, jasa kesehatan, dan pengadaan air.

Selain itu, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial tercatat mengalami pertumbuhan yang tinggi yakni sebesar 15.33 persen.

Baca Juga: Heboh Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III/2020 Minus, Yuk Kenali Dulu Apa Itu Resesi
 

Vaksin dan Perbaikan Penanganan Covid-19

Pihak pemerintah juga diketahui tengah berupaya untuk memperbaiki kondisi ini, Be-emers. Dilansir dari laman Bisnis, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kalau ada kunci utama untuk bisa bangkit dari resesi.

Konsumsi rumah tangga kelas menengah atas diketahui masih terbatas karena pandemi belum usai. Nah, menurut Sri Mulyani, pemberian vaksin bakal mampu mengembalikan tren konsumsi rumah tangga.

Selain itu, kini diketahui pihak pemerintah juga tengah berupaya untuk memperbaiki penanganan Covid-19 dan mempercepat penemuan vaksin. perbaikan itu pun diharapkan bakal terjadi pada kuartal keempat tahun 2020.

Baca Juga: Setelah Resesi, Indonesia Bisa Saja Masuk ke Fase Depresi Ekonomi. Apa Itu Depresi Ekonomi?