Belajar dari Bisnis Cimol, Seperti Apa Meraih Keuntungan dengan Jadi Sociopreneur?

Cimol Illustration - Canva

Cimol Illustration - Canva

Like

Ketika memiliki usaha, cuan alias keuntungan tentunya jadi hal yang paling kamu incar kan, Be-emers?

Di sisi lain, ada juga lho pelaku usaha yang justru enggak cuma cari cuan semata, tapi juga turut memberikan dampak sosial sekaligus memberdayakan masyarakat. Hal itu dikenal juga dengan istilah social enterprise atau sociopreneur.

Salah satu yang melakukannya yakni Resika Caeseria, pemilik brand Cimol Made Arizka. Berawal dari upaya untuk membiayai sendiri uang masuk sekolah, Resika kini semakin fokus untuk menjalani bisnis.

Saat itu, dilansir dari laman Bisnis, wanita yang di spa Cika ini kemudian sempat bertemu dengan saudara sang ayah yang berjualan batagor dan bersedia membagikan resepnya. Kemudian, ia belajar membuat batagor dengan modal Rp63.000 untuk beli bahan baku.

Baca Juga: Tertarik Jadi Pelaku Social Enterprise? Kenali Tipe Hingga Keunggulannya Yuk!
 

Terus Lakukan Inovasi

Meski begitu, ia enggak pantang menyerah nih, Be-emers. Cika lantas mengembangkan usahanya dengan berjualan makanan khas Bandung, yakni cimol.


Siapa sangka, cimol buatannya laku dan jadi tren di lingkungan tempat tinggalnya lho! Bahkan, keuntungannya dari berbisnis cimol bisa digunakan untuk membeli motor, renov rumah, hingga melanjutkan kuliah.

Enggak cukup sampai di situ. Cika pun  terus melakukan inovasi produk dengan menambah aneka varian rasa cimol, rasa pedas, jagung manis, balado, barbeque, keju, hingga pia. Tak heran, bisnis yang dijalaninya bisa meraup omzet hingga Rp90 juta per-bulan lho!
 

Waralaba Gratis

Sadar bisnisnya makin berkembang, Cika kemudian memutuskan untuk membuka peluang waralaba alias franchise. Namun, berbeda dari konsep franchise pada umumnya, Cika justru memutuskan untuk menawarkan konsep gratis pada waralabanya.

Jadi, para mitra yang bergabung nantinya bakal dapat inventaris secara gratis, mulai dari gerobak motor atau dorong beserta peralatan dan bahan baku lho!

Nah, buat jadi mitra usahanya, ada sejumlah persyaratan khusus nih, Be-emers. Terutama, yang berasal dari masyarakat prasejahtera yang memiliki niat kuat untuk berusaha.

Yang jadi pertanyaan, kalau gratis, darimana Cika mendapatkan cuan?

Meski berniat sebagai seorang sociopreneur, keuntungan dalam berbisnis juga enggak boleh dilupakan. Untuk itu, Cika fokus pada penjualan bahan baku.

Jadi, semakin besar usaha yang dijalankan oleh mitra maka akan semakin besar pula omzet yang didapatkan Cika melalui penjualan bahan baku. Nah, nantinya, setiap keuntungan dibagi dua, yakni 70 persen digunakan untuk pengembangan dan 30 persen lainnya digulirkan kembali untuk aksi sosial.

Selain itu, ia juga menerapkan sistem gratis satu poin seharga Rp1.000 untuk setiap mitra usaha yang membeli cimol di atas Rp50.000. Adapun, cara tersebut dinilai jadi salah satu strategi agar para mitra semakin semangat berjualan.

Baca Juga: Boncos Saat Pandemi? Mereka Malah Memilih Jadi Sociopreneur