Jadi Rekomendasi Elon Musk, Ini Fun Fact Seputar Platform Signal

Signal - Image: Google Playstore

Signal - Image: Google Playstore

Like

Kamis (7/1) lalu, lewat akun Twitter pribadinya, Elon Musk tiba-tiba saja mencuitkan “Use Signal”. Cuitannya di Twitter itu pun menuai banyak respon dari netizen.

Pasalnya, tweet tersebut bertepatan dengan hebohnya kebijakan privasi baru WhatsApp yang menuai pro-kontra hingga. Cuitan Bos Tesla tersebut pun disinyalir sebagai ajakan untuk beralih ke platform pesan singkat Signal.

Alhasil, Signal pun mendadak jadi sorotan nih, Be-emers. Enggak cuma itu, Signal juga jadi primadona baru di antara platform pesan singkat lainnya.

 

Elon Musk Tweet - Image: Twitter

Elon Musk Tweet - Image: Twitter



Ternyata, ada sejumlah fakta menarik nih terkait platform pesan singkat Signal. Yuk, cek faktanya di sini.


Baca Juga: Banyak yang Berpaling dari WhatsApp, Ini Perbandingannya dengan Telegram dan Signal
 

Pembuat Signal adalah Mantan Co-Founder WhatsApp

Meski kini banyak yang menuai pro-kontra terhadap kebijakan privasi baru WhatsApp dan beralih ke Signal, tapi ada fakta yang cukup unik nih tentang keduanya.

Ternyata, seperti yang dilansir dari laman Bisnis, sang pembuat aplikasi Signal, Brian Acton, adalah mantan Co-Founder WhatsApp lho, Be-emers!

Diketahui, Brian meninggalkan WhatsApp pada September 2017, usai Facebook mengakuisisi WhatsApp pada 2014.

 

Chat - Illustration

Chat - Illustration

 

Tembus 10 Juta Pengguna

Sebagai aplikasi pesan singkat, Signal juga punya sejumlah fitur yang mirip dengan WhatsApp dan Telegram. Fitur tersebut antara lain bertukar pesan teks, suara, video, hingga dokumen.

Diluncurkan tahun 2013, saat itu Signal langsung menembus angka 10 juta pengguna lho! Dari data Sensor Tower, sepekan terakhir, sudah ada lebih dari 100 ribu pengguna yang menginstal Signal di smartphone mereka.

 

Enggak Pernah Mengambil Pendanaan dari Venture Capital

Menariknya, Signal ternyata enggak pernah mengambil pendanaan venture capital (VC) atau mencari investasi lho, Be-emers. Kok gitu?

Soalnya, mereka merasa ketika lebih mengutamakan keuntungan, hal itu enggak akan sejalan dengan membangun proyek berkelanjutan yang mengutamakan pengguna.

Di laman resminya, Signal pun mengakui kalau hal itu cukup berdampak pada manajemennya. Misalnya, kurangnya sumber daya atau kapasitas kami dalam jangka pendek

Namun, mereka tetap optimis kalau nilai-nilai tersebut akan mengarah pada pengalaman terbaik dan bersifat jangka panjang.

Pendanaan pertama Signal berasal dari Brian Acton, yang pada 2018 bergabung sebagai Ketua Eksekutif dari The Signal Foundation. Saat itu, Brian mendanai Signal sebesar US$50 juta.

Dana itu pun digunakan untuk meningkatkan banyak aspek Signal, seperti jumlah tim, kapasitas, hingga misi Signal yakni mengembangkan teknologi privasi sumber terbuka yang melindungi kebebasan berekspresi dan memungkinkan komunikasi global yang aman.

Adapun, hingga kini, Signal diketahui enggak pernah menanggung sendiri biaya overhead manajemennya lho! Penggantinya, mereka lebih memilih untuk mengandalkan Freedom Of The Press Foundation sebagai sponsor fiskal.

Wah, langkah yang dilakukan Signal cukup berani dan keren ya! Kamu salah satu yang sudah download Signal belum nih, Be-emers?

Baca Juga: Ramai Kebijakan Privasi Baru WhatsApp, Popularitas Dua Platform Pesan SIngkat Ini Mulai Dilirik