Banyak yang Berpaling dari WhatsApp, Ini Perbandingannya dengan Telegram dan Signal

Chat - Canva

Chat - Canva

Like

Platform pesan singkat WhatsApp memang lagi banyak diperbincangkan nih, Be-emers. Hal itu terkait dengan kebijakan privasi baru yang bakal diberlakukan untuk semua penggunanya.

Yang bikin heboh, WhatsApp meminta para penggunanya untuk membagikan data ke Facebook. Selain itu, WhatsApp juga diketahui memberikan ultimatum, yakni akan menghapus akun penggunanya yang enggak bersedia.

Diketahui, sepanjang 2020, WhatsApp telah digunakan oleh lebih dari 2 miliar orang di seluruh dunia lho!

Namun, dari data Sensor Tower, di awal Januari 2021, pemasangan baru untuk aplikasi WhatsApp turun 11 persen. Bahkan, sejumlah tokoh penting dunia, seperti Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diketahui enggan menggunakan WhatsApp lagi.

Sejumlah warga net pun mulai aktif menyarankan pengguna aplikasi pesan singkat untuk beralih ke platform lain. Bos Tesla, Elon Musk pun mencuitkan “Use Signal” di Twitter pribadinya tepat di saat ramainya pro-kontra pemakaian WhatsApp.


Seperti yang kita ketahui, selain WhatsApp, ada banyak platform pesan singkat yang beredar AppStore maupun Play Store, seperti Line, KakaoTalk, WeChat, hingga Telegram dan Signal.

Nah, Telegram dan Signal menjadi dua platform yang digadang-gadang mengemuka di dunia selain WhatsApp. Dikutip dari Bisnis, ini perbandingan WhatsApp, Telegram, dan Signal sebagai platform pesan singkat.

Baca Juga: WhatsApp Wajibkan Pengguna Bagikan Data Pribadi ke Facebook atau Hapus Akun?
 

WhatsApp: si Favorit yang Dipertanyakan Enkripsinya

Jadi platform pesan singkat paling favorit, WhatsApp yang merupakan anak dari Facebook ini punya fitur-fitur yang cukup friendly. Bahkan, ramah untuk pengguna generasi Baby Boomers.

Selain itu, WhatsApp juga punya WhatsApp Business. Layanan tersebut punya fitur yang keren dan bisa disesuaikan untuk bisnis kecil.

Fitur-fitur yang WhatsApp Business yang dinilai menguntungkan suatu usaha antara lain:
  • Kemampuan menggunakan dua akun di ponsel yang sama
  • Memiliki balasan yang telah ditentukan, dan
  • Percakapan label.

Meski begitu, tingkat keamanannya enggak jauh beda dari WhatsApp biasa. Hmm…

Di satu sisi, yang menarik dari fitur WhatsApp adalah enkripsi end-to-end. Namun, meski didasarkan pada Protokol Sinyal open-source , para ahli mengatakan ada perbedaan signifikan di antara keduanya.

Sejauh ini, WhatsApp diketahui terus menjaga kodenya dengan ketat. Sayangnya, teknologi ini enggak bisa diperiksa dengan gampang. Apalagi, pihak WhatsApp juga sempat dilaporkan mengumpulkan informasi pengguna buat dimanfaatkan lho!

Enggak heran deh, kebijakan privasi baru WhatsApp akhirnya menuai pro-kontra. Sebab, pengguna mempertanyakan praktik keamanan mereka, terutama karena data ditautkan ke profil Facebook untuk meningkatkan iklan Facebook dan pengalaman produk.