Berikut 9 Faktor Penting Memilih Franchise

Like

F

Faktor Memilih Franchise - Bisnis Muda

 

Persyaratan Inventory (Persediaan Barang)

Perlu kamu ketahui, bisnis yang mensyaratkan inventory atau persediaan barang dalam jumlah besar bukan hanya menuntut modal kerja yang lebih besar, tapi juga mengandung banyak risiko lho!

Risiko tersebut antara lain seperti usangnya inventory atau pemilihan inventory yang enggak tepat. Nah, bisnis franchise justru mensyaratkan sedikit inventory atau bahkan enggak ada sama sekali, dan tentunya hal ini bakal menguntungkan kamu.

Kalaupun ada inventory, hal itu tergantung pada pengaturan pasokan produk untuk usaha waralaba itu sendiri. Misalnya, apakah produk tersebut secara eksklusif dipasok oleh franchisor, hingga berapa harganya.

Kamu juga bisa coba bandingkan dengan harga produk jika dibeli tanpa melalui franchisor. Biasanya sih, franchisor yang baik bakal memberikan harga lebih murah dibandingkan harga pasaran normal karena skala yang dimilikinya.

Namun, kalau harga dari franchisor lebih tinggi, sebaiknya kamu jangan memilih franchise tersebut ya biar enggak boncos.
 

Apakah Rentan Terhadap Fluktuasi Ekonomi?

Faktor yang bisa jadi pertimbangan selanjutnya yakni apakah bisnis franchise tersebut rentan terhadap fluktuasi ekonomi?


Saat  laju ekonomi melambat, orang cenderung mengurangi pengeluaran besar yang enggak penting. Seperti mobil, mebel, dan barang mewah.

Enggak cuma itu, orang-orang juga akan mengurangi penggunaan jasa, kayak jasa perjalanan dan liburan. Sebaliknya. kebutuhan dasar seperti makanan, barang kelontong, jasa bisnis, pos, dan pengiriman secara relatif justru enggak terpengaruh. 

 

Faktor Memilih Franchise - Bisnis Muda

Faktor Memilih Franchise - Bisnis Muda


Syarat Modal

Penting untuk kamu ingat, alasan paling umum tutupnya suatu bisnis adalah kurangnya modal. Untuk itu, pastikan kamu punya bisnis yang sesuai dengan modal yang dimiliki ya.

Jangan paksakan diri atau meminjam terlalu banyak uang sebagai modal. Soalnya, kamu nanti enggak bisa melalui fase awal dalam bisnis franchise, kayak menyiapkan peralatan, inventory, dan sebagainya.
 

Tingkat Pertumbuhan

Perusahaan franchise yang sehat tentunya bakal punya tingkat pertumbuhan yang tinggi, terutama dalam jumlah unit yang dibuka setiap tahun.

Meski begitu, kamu jangan gampang tertipu sama perusahaan franchise yang menawarkan “persentase pertumbuhan” semata.

Misalnya, sebuah perusahaan waralaba yang hanya memiliki satu outlet bisa menambah tiga outlet tahun berikutnya dan menunjukkan tingkat pertumbuhan sebesar 300 persen. Padahal, franchisor dengan 1000 outlet harus menambah 3000 outlet lagi untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang sama.

Baca Juga: Banyak Diminati, Gimana Sih Cara Mulai Bisnis Franchise?
 

Keuntungan dan Keuangan

Kondisi keuangan perusahaan akan menjadi pertimbangan yang krusial dan penting bagi calon franchisee. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 16 Tahun 1997, perusahaan waralaba wajib untuk mengungkapkan kondisi keuangan franchisor kepada calon franchisee.

Franchisor harus bersedia memberikan sebuah neraca yang menunjukkan aset dan laporan keuangan serta laporan pengeluaran yang menunjukkan apakah franchisor memperoleh untung atau rugi.

Setidaknya, franchisor harus menunjukkan laporan keuangan selama tiga tahun kebelakang. Untuk itu, coba kaji lebih dalam laporan keuangan franchisor secara hati-hati sebelum memilih ya!
 

Eksistensi dalam Bisnis Franchise

Terakhir, memilih franchise yang sudah beroperasi sejak lama, tentunya akan mengurangi risiko lho! Perusahaan franchise yang telah lama beroperasi tentunya punya pengalaman dan sudah terbukti tahan banting di industri franchise.

Selain itu, popularitas franchise yang sudah lama eksis tentunya bisa membantu kamu dalam mendapatkan keuntungan. Soalnya, kamu enggak perlu ekstra dalam mempromosikan produk yang akan dijual.

Nah, sudah siap berbisnis franchise, Be-emers?