Mengenal Sosok Lex Greensill, Money Guy Kesayangan Masayoshi Son yang Bikin Kecewa

Like

Sosok Lex Greensill - Bisnis Muda 3

Sosok Lex Greensill - Pinterest

 

Hubungan Greensill dengan SoftBank, Dari Dibanggakan hingga Dikecewakan

Bloomberg mencatat, hubungan Son dengan Greensill sebenarnya dimulai secara “sembarangan”.

Di awal 2019, lewat Vision Fund, Softbank mulai menginvestasikan US$ 800 juta ke Greensill Capital.  Pendanaan ini membawa Greensill untuk berekspansi lebih cepat lho!

Enggak sampai di situ, pada Mei 2019, SoftBank kembali menginvestasikan $ 800 juta di Greensill. Begitu juga pada Oktober 2019, perusahaan finansial asal Jepang tersebut juga menambah investasi US$ 655 juta lagi.

Dilansir dari Wall Street Journal (WSJ), pendanaan SoftBank juga meningkatkan jumlah karyawannya dari 500 pada 2019, kini mendekati lebih dari 1000 pada awal 2021 yang tersebar di 16 kantor.

Meski begitu, karena investasi Softbank, Greensill menunda mempertimbangkan opsi penggalangan dana lainnya seperti Initial Public Offering (IPO) nih, Be-emers.


Walaupun, pada akhir 2020 lalu, WSJ mencatat kalau Greensill mulai mengejar investor lain, yang bertujuan untuk mengumpulkan antara US$ 500 dan US$ 600 juta dan kemudian menyelesaikan IPO dalam dua tahun.

Di sisi lain, pada 14 Juni 2020, Financial Times melaporkan bahwa Softbank telah menginvestasikan lebih dari US$ 500 juta ke dalam dana investasi Credit Suisse yang membiayai aktivitas Greensill.

Greensill pun menyediakan pembiayaan rantai pasokan ke berbagai perusahaan yang didukung oleh Softbank, dalam apa yang disebut sebagai "aliran dana melingkar". Selain itu, investasi dana tersebut hanya bersumber dari Greensill, yang didukung oleh Softbank.

WSJ mencatat, jumlah yang ditempatkan oleh Softbank di dana Credit Suisse mendekati US$ 1,5 miliar dan telah diinvestasikan setelah permintaan Lex Greensill kepada Masayoshi Son. Hal ini pun sempat menjadi kontroversi lho.

Adapun, melalui Vision Fund, diketahui SoftBank telah menginvestasikan US$ 1,5 miliar di perusahaan keuangan eponymous Greensill Capital milik Lex pada Maret 2021 lalu.

 

Sosok Lex Greensill - Pinterest

Sosok Lex Greensill - Pinterest


Sayangnya, pada Maret 2021, Bloomberg mencatat kalau Greensill Capital yang didirikan pada 2011 tersebut harus runtuh dalam salah satu ledakan finansial paling spektakuler selama beberapa tahun terakhir.

Tepatnya pada 8 Maret 2021, WSJ mencatat kalau Greensill mengajukan perlindungan kebangkrutan dan tengah menghadapi pengawasan hukum. Financial Times mencatat, beberapa tuntutan pidana pun diajukan terhadap anak perusahaan Greensill Capital Jerman.

Terlebih, Greensill Bank AG di Bremen ditutup oleh Otoritas Pengawas Keuangan Federal pada 3 Maret 2021. Lebih dari separuh bisnis Greensill berasal dari bundling dan penjualan kembali piutang usaha baja Sanjeev Gupta.

Alhasil, itulah yang menyebabkan masalah kebangkrutan Greensill nih, Be-emers.

Hal tersebut menjadikannya salah satu yang terburuk dalam sejarah Vision Fund-nya, bersamaan dengan ledakan WeWork Cos., yang notabene merupakan perusahaan portofoilo SoftBank lainnya.

SoftBank memang telah memiliki investasi di lebih dari 80 startup dan Greensill jauh dari yang terbesar. Namun, Son justru memuji Greensill di acara SoftBank sebagai contoh kerja sama yang dia harapkan dari perusahaan portofolionya lho!

Terkait hal itu, juru bicara SoftBank Group di Tokyo dan Greensill Capital di London menolak berkomentar.

Waduh, udah disayang-sayang, malah dikecewain nih. Hayoo.. siapa yang pernah dikecewain pas lagi sayang-sayangnya kayak Masayoshi Son ke Greensill?
Hihi