Kuliner di Film Aruna dan Lidahnya Ini Bisa Jadi Obat Rindu Kampung Halaman

Kuliner di Film Aruna dan Lidahnya Obat Illustration Bisnis Muda - Image: Palari Film

Kuliner di Film Aruna dan Lidahnya Obat Illustration Bisnis Muda - Image: Palari Film

Like

Film Aruna dan Lidahnya karya sutradara Edwin di tahun 2018 lalu menceritakan perjalanan Aruna dan teman-temannya ke berbagai kota. Menonton film ini pun bisa jadi alternatif pengobat rindu kamu dengan kampung halaman, terutama soal kuliner!

Hadirnya pandemi Covid-19 sejak tahun 2020, membuat ruang kita untuk bertemu dengan orang-orang tersayang jadi terbatas. Apalagi, pemerintah melarang mudik.

Padahal, ketika bisa kembali pulang ke kampung halaman, kamu bisa bersilaturahmi dengan keluarga serta kerabat. Enggak cuma itu, kuliner khas dari kampung halaman tentunya bikin rindu kan?

Meski begitu, menonton film di rumah mungkin bisa jadi alternatif untuk mengisi waktu libur lebaran dan kekosongan rindu akan kampung halaman.

 

Bono, Nad, dan Aruna yang Menikmati Pengkang khas Singkawang - Image: Palari Films

Bono, Nad, dan Aruna yang Menikmati Pengkang khas Singkawang - Image: Palari Films


Nah, dalam film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Laksmi Pamuntjak itu, Aruna harus menjalani dinas ke berbagai kota di Indonesia untuk menginvestigasi wabah flu burung.


Baca Juga: Hobi Menulis? Ini Tips Tulisanmu Dilirik Penerbit Asing ala Laksmi Pamuntjak

Mulai dari Surabaya, Madura, hingga ke Pontianak dan Singkawang, Aruna bersama Bono, Nad, dan Farish berpetualang untuk memecahkan kasus wabah, sekaligus menjelajah kuliner khas dari masing-masing kota yang dikunjungi.

“Hidup itu kayak makanan. Dalam satu piring ini nih, lo bisa ngerasain yang sepahit-pahitnya dan semanis-manisnya, kalau lo makannya sendiri-sendiri,” -Bono, Aruna dan Lidahnya.

 

Campor Lorjuk yang Cuma Ada di Madura dan Surabaya

Pernah dengar kuliner bernama “lorjuk”? Berbentuk seperti kerang bambu dan berukuran kecil, lorjuk ternyata hanya bisa kamu temui di wilayah Madura lho!

Walau, lorjuk juga ada beberapa yang menjual di wilayah Surabaya. Meski begitu, lorjuk yang masih merupakan sejenis kerang ini, hanya bisa kalian dapatkan bahan bakunya di wilayah Madura.

 

Kuliner di Film Aruna dan Lidahnya Obat Illustration Bisnis Muda - Pinterest

Campor Lorjuk - Pinterest


Dilansir dari Indonesia.go.id, bahan baku kerang lorjuk juga enggak mudah didapatkan. Soalnya, para nelayan harus menunggu air laut surut dan para lorjuk seringkali bersembunyi.

Untuk mengolahnya, pertama-tama, lorjuk dibersihkan dengan cara direbus tanpa air. Nah, nantinya, lorjuk akan mengeluarkan kaldu alami yang punya cita rasa khas.

Lorjuk bisa dimasak dengan cara ditumis kecap, digoreng, hingga dijadikan rengginang. Masyarakat Madura juga biasa mengolah lorjuk menjadi makanan yang disebut sebagai “Campor Lorjuk” nih, Be-emers.

Campor lorjuk merupakan soto dengan rasa manis dan gurih. Teksturnya yang kenyal, membuat lorjuk dalam soto campor tersebut menjadi ciri khas yang membuat setiap orang bakal rindu dengan rasanya.

Dalam film Aruna dan Lidahnya, Bono yang merupakan seorang chef, ingin sekali membawa lorjuk ke restorannya. Sayang, lorjuk hidup hanya tahan satu hari dan membuat Bono terpaksa menggantinya dengan kerang bambu.
 

Surga Dunia Ada di Bakmi Kepiting Pontianak

Mata Nad dan Bono langsung melotot saat suapan pertama bakmi kepiting masuk ke mulutnya. Sambil dikunyah secara perlahan, Bono dan Nad tak berhenti berceloteh sambil mengatakan kalau bakmi kepiting yang mereka makan hari itu adalah surga dunia!

 

Bakmi Kepiting Pontianak - Pinterest

Bakmi Kepiting Pontianak - Pinterest


Bakmi kepiting merupakan makanan khas Pontianak nih, Be-emers. Dibuat dari mie keriting yang tipis, bakmi kepiting ini memiliki toping sayuran, daging ayam, dan daging kepiting super lezat.

Bukan hanya dari daging kepitingnya yang bikin jatuh hati, kekenyalan mi dan bumbu khas dari kaldu kepiting juga membuat rasa bakmi kepiting Pontianak selalu berhasil mencuri hati orang yang mencicipinya.

Meski kadang ada yang menjual bakmi kepiting, tapi enggak ada yang bisa mengalahkan cita rasa otentiknya di kota Khatulistiwa dong! Aruna si food-moody dan Farish yang “alpha” juga jatuh hati baget nih sama bakmi kepiting Pontianak.

 

Farish dan Nad yang mencicipi Bakmi Kepiting Pontianak dalam film Aruna dan Lidahnya - Image: Palari Films

Farish dan Nad yang mencicipi Bakmi Kepiting Pontianak dalam film Aruna dan Lidahnya - Image: Palari Films

 

Pengkang: Sensasi Ketan Khas Singkawang

Kalau biasanya kamu makan lemper dengan isi daging ayam atau sapi, lemper pengkang justru berisi ebi atau udang yang gurih!

Pengkang merupakan ketan yang dibakar dalam bungkusan daun berbentuk kerucut. Beda dari lemper pada umumnya, lemper pengkang bakal memberikan sensasi aroma udang yang khas di setiap gigitannya lho.

 

Pengkang - Image: Facebook

Pengkang - Image: Facebook


Lemper yang berasal dari Desa Peniti, Singkawang ini juga disajikan dengan sambal merah dan sambal kepah. Sambal merah memiliki rasa pedas, sedangkan sambal kepah justru lebih manis.

Bagi kamu yang berasal dari Singkawang, Kalimantan, pasti kangen banget kan sama lemper pengkang?

Di film Aruna dan Lidahnya, pengkang jadi salah satu kuliner yang berhasil dibawa Bono ke restorannya lho!

Nah, kira-kira, makanan khas apa yang kamu kangenin di kampung halaman?

Nonton trailernya juga yuk!