Untuk Pertama Kali Sejak IPO, Alibaba Rugi Sampai Rp12 Triliun!

Alibaba Rugi Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Alibaba Rugi Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Sejak 2020 lalu, Alibaba mendapat sorotan seiring adanya tekanan dari pemerintah China terhadap Jack Ma. Bahkan, kini Alibaba dikabarkan rugi untuk pertama kali sejak IPO lho!

Diketahui dari Financial Times, Alibaba mengumumkan kerugian hingga 5,47 miliar yuan atau US$1,1 miliar. Nilai kerugian itu juga setara Rp12 triliun!

Padahal, menurut estimasi Refinitiv, pasar memprediksi kalau Alibaba bakal cauan 6,95 miliar yuan lho.

Kok bisa sih?
 

Bisnis Cloud Alibaba

Sementara itu, dilansir dari Data Center Dynamics, di kuartal pertama 2021 unit cloud Alibaba telah mencapai EBITA yang disesuaikan sebesar 308 juta yuan, atau senilai US$ 47 juta. Sayangnya, unit tersebut juga kehilangan 166 juta yuan (US$25 juta) untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2021 nih.

Padahal, Alibaba Cloud melihat 37 persen pertumbuhan pendapatan secara Year-on-Year (YoY) untuk kuartal Maret menjadi 16,8 miliar yuan, atau setara US$2,6 miliar. Enggak hanya itu, pihaknya juga menyebutkan 50 persen total pertumbuhan (YoY) pada 2021 menjadi 60,1 miliar yuan (US$ 9,2 miliar).


Sebenarnya sih, pihak Alibaba sendiri sudah melihat pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat selama kuartal pertama tahun ini. Hal itu disebabkan adanya penurunan pendapatan dari pelanggan cloud teratas di industri internet.

Apalagi, 'Clean Network' AS mencantumkan Alibaba sebagai vendor yang berpotensi bermasalah. Soalnya dilansir Data Center Dynamics, Caixin Global melaporkan bahwa pelanggan yang menggunakan cloud Alibaba mungkin adalah pemilik TikTok, yakni ByteDance.

Baca Juga: Didenda US$2,8 Miliar, Alibaba Dikabarkan Langgar Hukum Anti-Monopoli
 

Alibaba Rugi Gara-Gara Bayar Denda

Kerugian yang menimpa Alibaba juga disebabkan perusahaan harus membayar denda 18,23 miliar yuan atau setara US$ 2,8 miliar yang dikenakan oleh Administrasi Negara Tiongkok untuk Peraturan Pasar sesuai dengan Undang-Undang Anti-monopoli Tiongkok.

Soalnya, Alibaba dikabarkan telah melanggar hukum anti-monopoli China. Dilansir Bloomberg, pelanggaran utama yang mendasari hukuman tersebut yakni soal kebijakan lama Alibaba.

Sejak 2015, Alibaba diketahui telah menggunakan kekuatan pasar dominannya untuk memaksa pedagang memilih platformnya daripada platform pesaingnya nih, Be-emers. 

Kalau menurut regulator anti-monopoli, praktik tersebut secara efektif memaksa penjual untuk membuat perjanjian eksklusif dengan Alibaba dan membuat pedagang maupun penyedia e-commerce lainnya merasa dirugikan.

Nonton juga yuk video soal "Kritikan Jack Ma Untuk Pemerintah China" berikut ini!

 

Jangan lupa like, comment, subscribe, dan share ke teman-teman kamu ya!


Buat kamu yang punya cerita, opini, atau artikel menarik lainnya, yuk daftar dan share tulisan kamu di Bisnis Muda sekarang!