Lagi, Garuda Indonesia (GIAA) Harus Hadapi Tekanan Kinerja Hingga Kurangi Operasional

GIAA Hadapi Tekana Kinerja Illustration Web Bisnis Muda - Image: Garuda Indonesia

GIAA Hadapi Tekana Kinerja Illustration Web Bisnis Muda - Image: Garuda Indonesia

Like

Garuda Indonesia (GIAA) nampaknya belum bisa pulih dari tekanan kinerja nih, Be-emers. Menghadapi pandemi yang belum kunjung usai, kinerja keuangan GIAA pun dikabarkan tengah terlilit utang.

Dilansir dari Bisnis, maskapai pelat merah itu punya utang hingga mencapai Rp70 triliun! Bahkan, Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan kalau finansia; perusahaan yang dipimpinnya sedang dalam kondisi berat.

Jumlah utang yang dimiliki GIAA bertambah Rp1 triliun per bulannya nih. Hal itu terjadi seiring dengan adanya penundaan pembayaraan yang dilakukan GIAA terhadap para pemasok.

Bahkan, pihak Garuda Indonesia menyebutkan ekuitas miliknya sampai minus Rp41 triliun lho! Lalu, apa yang bakal selanjutnya Garuda Indonesia lakukan untuk menyelamatkan diri?

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Putus Kontrak Pesawat Bombardier, Ini Alasannya
 

Restrukturisasi Bisnis

Ibarat lagi take off, Garuda Indonesia sedang dalam kondisi penerbangan darurat dan harus segera melakukan tindakan untuk penyelamatan diri nih, Be-emers.


Makanya, dikabarkan Bisnis, pihak Garuda Indonesia sendiri bakal melakukan restrukturisasi bisnis. Langkah tersebut pun mencakup pengurangan jumlah armada pesawat hingga 50 persen lho!

Soalnya, hal itu dilakukan guna mengatasi krisis akibat pandemi Covid-19, yang mana penerbangan juga dibatasi. Sehingga, jumlah penumpang pun menurun dari biasanya.

 

GIAA Hadapi Tekana Kinerja Illustration Web Bisnis Muda - Image: Garuda Indonesia

GIAA Hadapi Tekana Kinerja Illustration Web Bisnis Muda
- Image: Garuda Indonesia



Dengan 142 armada pesawat yang dimiliki, GIAA menyebutkan, setidaknya operasional GIAA enggak akan lebih dari 70 pesawat nih. Namun, jumlah tersebut enggak termasuk lini usaha Citilink kok.

Enggak hanya itu, kabarnya GIAA juga melakukan penawaran program pensiun dini tahap awal. Katanya pihak GIAA sih, program pensiun dini tersebut untuk penghematan biaya.

Seiring dengan performanya yang kian tertekan, saham GIAA juga terus tergerus. Hingga perdagangan sesi pertama Senin (24/5), saham GIAA langsung ambles hingga 6,96 persen!

Adapun, dari data RTI Business, selama sebulan terakhir, saham GIAA sudah terjun hingga 10,37 persen nih.

Hmmm… kira-kira, mampukah GIAA kembali membenahi diri?