Rumah Oksigen Gotong Royong Pertama di Indonesia

Melihat beberapa pekan terakhir, kasus Covid-19 di Indonesia terus melonjak. Hal tersebut sangat berdampak juga kepada banyaknya kebutuhan tabung oksigen oleh masyarakat sebagai alat bantu seseorang yang sedang terkena Covid-19 dan dihadapkan pada keadaan darurat atau kritis.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa kebutuhan oksigen terbilang naik pesat dari 400 ton, kini menjadi 2.000 ton per harinya.

Melihat permasalahan ini, Rumah Oksigen Gotong Royong hadir sebagai solusi untuk dapat memberikan persediaan oksigen serta tempat tidur perawatan kepada masyarakat. Fasilitas tempat tidur perawatan itu diperuntukkan untuk penderita Covid-19 dalam gejala sedang (kategori 2).

Diinisiasi oleh Go-To, Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia), serta PT Aneka Gas Industri Tbk. (Samator Group) tujuan membangun Rumah Oksigen Gotong Royong ini sebagai suatu fasilitas kesehatan semi permanen pertama di Indonesia yang setiap harinya akan disiapkan oksigen secara  pipa non-stop untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang sangat tinggi.

Selain itu, Rumah Oksigen Gotong Royong diharapkan dapat membantu penanganan Covid – 19 terkhusus untuk dapat membantu penurunan Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Jakarta yang saat ini telah mencapai sekitar 85 persen.


Dibangun di atas lahan yang disediakan oleh PT Master Steel dan didukung oleh PT Tripatra Engineers and Contractors, Rumah Oksigen Gotong Royong ini berlokasi di Pulogadung, Jakarta Timur.

Daerah Pulogadung ini pun terbilang dekat dengan beberapa Rumah Sakit Rujukan Covid-19, yang mana jika pasien mengalami penurunan ketika berada di Rumah Oksigen Gotong Royong, maka akan langsung dengan tanggap di rujuk ke Rumah Sakit Rujukan Covid-19.

Dengan begitu, Rumah Oksigen Gotong Royong ini akan mulai beroperasi dan dapat diakses oleh masyarakat melalui aplikasi Halodoc.

Semoga dengan hadirnya Rumah Oksigen Gotong Royong ini yang dibantu oleh banyak pihak serta mitra yang ikut berpartisipasi dalam bersinergi untuk dapat melakukan hal serupa ke beberapa provinsi atau daerah lain agar penanganan Covid-19 di Indonesia cepat membaik.

Baca Juga: Diapresiasi, Ini Fakta Menarik Ilmuwan Vaksin AstraZeneca Sarah Gilbert