25 Tahun Punya Apa? Anti Krisis, Ini 5 Idenya!

Ilustrasi 25 tahun punya apa? (Sumber gambar dari envato dengan editing)

Ilustrasi 25 tahun punya apa? (Sumber gambar dari envato dengan editing)

Like

Bahasan anak muda emang enggak ada habisnya. Apalagi di kondisi krisis begini, anak muda tentu jadi salah satu dampaknya. Mungkin sudah enggak asing terdengar “Quarter Life Crisis” yang jadi momok besar di kalangan generasi muda, ya tentu salah satu faktornya adalah masalah ekonomi.

Pertanyaan klasik yang sering menggelitik salah satunya adalah “Usia 25 tahun idealnya punya apa?”. Rame juga dibahas bahwa usia 25 tahun idealnya sih seseorang sudah punya tabungan puluhan sampai ratusan juta, kendaraan pribadi, cicilan rumah yang tinggal 20 persen lagi dan gaji minimal 8 juta.

Kondisi mental yang rapuh ditambah dengan fakta perekomominan di tengan pandemi yang naik turun ini, tentu jadi beban pikiran. Bisa sakit fisik karena sakit mental.

Seperti yang pernah disampaikan oleh Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Raden Pardede, yang mengatakan bahwa pandemi Covid-19 membuat Indonesia menghadapi krisis terberat sejak merdeka. Pandemi besar biasanya terjadi satu abad sekali seperti Spanish flu pada 1918.

Eits! Tapi tenang aja. Kamu enggak sendirian. Masih ada banyak harapan, peluang, dan masa depan yang gemilang untuk generasi muda.


Ini beberapa langkah dan tips buat kamu, anak muda yang berada di masa-masa berperang dengan dunia supaya bisa dapat cuan hanya dari rumah aja.
 

1. Analisis kondisi lapang

Pertempuran tidak akan dimenangkan oleh pemimpin dan pasukan yang tak kenal medannya. Sama dong seperti kita yang ingin mendapatkan uang atau memperbaiki perekonomian butuh tahu kondisi lapang dahulu.

Memahami peristiwa yang terjadi di masyarakat. Melihat para pebisnis yang biasa bergerak offline mulai melemah bisnisnya, para UMKM yang kesulitan dalam mendistribusi jualannya, atau bahkan beberapa harus gulung tikar karena kelabakan menghadapi masa-masa daring era pandemi ini. Semua hasil analisis fakta bisa dikumpulkan dan dikaji lebih dalam sebelum merumuskan bisnis yang tepat.
 

2. Menangkap peluang di tengah kesempitan

Kalau ada kesulitan, pasti ada kemudahan. Kalau ada jalan buntu, pasti ada jalan lain yang jitu. Hasil analisis fakta yang telah dikaji dan dikumpulkan sebelumnya, kemudian dipikirkan bagaimana solusi dari berbagai masalah itu.

Coba berpikir solutif, membangun atau menginisiasi sebuah solusi untuk masalah yang terjadi. Kita harus bisa merumuskan solusi bisnis yang menguntungkan untuk kita dan menjadi solusi di tengah kondisi krisis masyarakat.
 

3. Maksimalkan potensi dan keahlian diri

Siapa sih yang ngga suka melakukan hobi tapi dapat cuan? Bahkan ini dianggap sebagai pekerjaan yang paling menyenangkan, yaitu hobi yang dibayar.

Selain akan meminimalisir stress, kita akan bisa lebih maksimal untuk terus mengembangkan bisnis yang berbasis potensi dan keahlian yang kita miliki. Keahlian dan potensi yang kita miliki saatnya disambungkan dengan peluang bisnis hasil dari analisis.

Misalkan skill desain grafis, copywriting, catering online, desain web, kreator konten, dan lain sebagainya. Bisa mulai dari apapun yang kita kuasai atau bidang yang diminati.
 

4. Menentukan target pasar yang tepat

Semua bisnis ada pasarnya. Bisnis jasa sampai makanan pun pasti ada pelanggannya masing-masing.

Butuh ilmu marketing untuk lebih mendalami tentang bagaimana cara menemukan pasar yang tepat. Hal ini tentunya bisa dengan memanfaatkan berbagai platform social media atau jaringan pertemanan yang sudah ada sebelumnya.
 

5. Mencari tim jika tak bisa sendiri

Sendirian memang berat. Terkadang kesendirian dalam perjuangan membuat semangat semakin lama semakin hilang. Butuh mentalitas yang kuat untuk terus belajar, berlatih, memperbaiki semua yang telah dilakukan secara berkala dari waktu ke waktu.

Dengan adanya tim, tentunya semua hal bisa ditanggung bersama. Jadi, kalau pusing enggak sendiri. Begitupun ketika merumuskan solusi juga enggak sendirian. Make your great team!

Itulah 5 ide dan langkah realistis yang bisa kita lakukan untuk memulai ber-cuan di rumah. Tak perlu buru-buru mandi saat pagi hari, dan tak perlu resah menunggu jam pulang kantor saat tiba sore hari.

Selain enak di kantong, kalau kita bisa memanfaatkan peluang ini dengan baik, pasti juga akan enak di hati. Kantong makin tebel, mentalitas juga makin tebel. Jadi, kapan kamu mau coba eksekusi, anak muda?
"Masa muda cuma sekali, jangan sampai ngga mau kerja keras dan menyesal di kemudian hari"