Indonesia Antisipasi Surat Keterangan Vaksin Jadi Syarat Perjalanan secara Global

Traveling in Pandemic Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Traveling in Pandemic Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia memperkirakan bahwa dunia sedang bergerak menuju aturan baru di mana paspor atau surat keterangan vaksin akan menjadi syarat yang diterima secara global untuk pembukaan kembali perjalanan global, terutama di sektor pariwisata.

Indonesia, sebagai salah satu negara yang lebih dari 90% populasinya belum divaksin sepenuhnya, akan memastikan bahwa paspor vaksin diterapkan secara adil karena negara-negara di seluruh dunia saat ini berada pada tingkat vaksinasi yang sangat berbeda.

Menurut Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar, mengatakan paspor vaksin ini belum disetujui WHO dan akan menjadi isu kontroversi. Namun, di Amerika dan Eropa, para turis domestik akan diminta untuk menunjukkan bukti vaksinasi saat berpergian.

Mahendra menambahkan angka vaksinasi di Amerika sudah sangat tinggi dan masih meningkat di Kanada, Mexico, Brazil, dan Argentina. Hal tersebut menjadikan vaksin dan paspor vaksin akan terus menjadi kebutuhan global di masa depan.

BBC melaporkan bahwa di European Union atau Uni Eropa, paspor vaksin telah diperkenalkan di 27 negara anggota, ditambah dengan Swiss, Islandia, Norwegia, dan Liechtenstein.


Warga pada negara-negara ini dapat mengunduhnya atau memperoleh salinan kertasnya tanpa biaya. Ini juga tersedia untuk warga negara non-UE yang tinggal secara legal di negara-negara anggota yang memiliki hak untuk bepergian ke negara-negara anggota lainnya.

Mahendra juga berharap destinasi wisata di Indonesia juga mampu mengikuti program tersebut, karena menurutnya jika tidak itu akan terjadi kesenjangan besar.

Ia mencatat bahwa pulau resort Bali memiliki tingkat vaksinasi terbaik di Indonesia dengan seluruh populasi orang dewasa telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 dan hampir 30 persen populasi telah divaksinasi lengkap sejauh ini.

Ia beranggapan pencapaian tersebut sangat penting untuk menepis anggapan bahwa Indonesia adalah episentrum global pandemi Covid-19.