Investasi Alternatif Deposito Buat Kamu Seorang Freelancer

Freelancer (Sumber gambar: Image by Free-Photos from Pixabay)

Freelancer (Sumber gambar: Image by Free-Photos from Pixabay)

Like

Stefanus Setyo Wibagso, M.Kom, Dosen Sistem Informasi, Unika Musi Charitas mengatakan dalam acara IT Corner Sonora (09/02/2021) bahwa per Agustus 2020 freelancer di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat.

“Badan Pusat Statistik mencatat data bahwa per-agustus 2020 pekerja lepas atau freelancer ada sebanyak 33,34 juta (naik kurang lebih 26 persen dari tahun 2019). Kemungkinan besar peningkatan ini bisa sampai beberapa tahun kedepan dikarenakan pandemi yang belum terlihat akan segera berakhir," ujarnya kepada Redaksi Sonora FM Palembang.

Di era digital seperti saat ini pekerjaan sebagai freelancer cukup diminati anak muda terutama kaum milenial dan Gen Z karena mereka dapat bekerja kapan pun dan dimana pun tanpa khawatir dengan aturan jam kantor ataupun kuliah. Di sisi lain, Freelance juga bisa menjadi income tambahan untuk mereka yang khususnya masih kuliah dan butuh uang jajan lebih atau bisa juga buat mereka yang membutuhkan dana lebih dari sekedar gaji pokoknya saja dikantor.

Tetapi menjadi seorang Freelancer juga rentan memiliki resiko loh be-emers, kok bisa?

Itu dikarenakan seorang freelancer tidak memiliki pemasukan yang pasti setiap bulannya berbeda halnya dengan pegawai tetap, belum lagi kalau memiliki cicilan seperti cicilan kredit rumah, kendaraan dll. Faktor ini membuat seorang freelancer rentan akan masalah keuangan di masa mendatang jika tidak bisa mengatur pemasukan dengan tepat. Salah satu solusi untuk mengamankan keuangan di masa mendatang adalah dengan berinvestasi.


Dengan pendapatan yang tidak menentu ini, invetasi seperti apa yang dapat dilakukan seorang freelancer?

Reksadana

Jikalau kamu seorang freelancer yang ingin mulai berinvestasi tapi males ribet dan tidak memiliki cukup waktu kamu bisa mencoba reksadana.

Investasi reksadana adalah kegiatan yang menitipkan dananya kepada pihak yang ahli berinvestasi dan pastinya telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan, Pihak ini disebut sebagai Manager Investasi (MI). Manager Investasi yang bertugas menginvestasikan dana dari para investor ke berbagai instrumen investasi seperti Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran dan Saham.

Baca Juga Alasan Kenapa Milenial dan Gen Z Harus Investasi di Instrumen Reksadana

Saham

Freelancer juga dapat menempatkan dananya ke instrumen saham yang dapat dimulai dengan hanya bermodalkan Rp.100.000. Dengan berinvestasi di saham kamu akan mendapatkan deviden (pembagian keuntungan) yang diberikan oleh perusahaan yang kamu beli sahamnya dan juga selisih harga jual dan harga beli (capital gain). Umumnya deviden ini diberikan tiap tahun dengan jumlah yang umumnya berbeda-beda tergantung dari hasil RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

Investasi saham berpotensi memberikan keuntungan besar namun ada resiko yang berbanding lurus dengan potensi keuntungan tersebut atau dikenal dengan istilah “High Risk High Return” dan “Low Risk Low Return”.  Kamu harus piawai dalam mengelola portofolio investasimu. Untuk itu kamu bisa bergabung dan belajar dengan komunitas investor yang ada atau juga bisa dengan mengikuti kelas saham yang biasanya diadakan oleh BEI (Bursa Efek Indonesia) beserta dengan sekuritas-sekuritas lainnya yang ada di Indonesia.

Yuk berinvestasi dan rencanakan keuangan masa depan dari sekarang!

Baca Juga Intip Rumus Perhitungan Dana Darurat