Alasan Kenapa Milenial dan Gen Z Harus Investasi di Instrumen Reksadana

(Sumber gambar: Photo by Visual Stories || Micheile on Unsplash)

(Sumber gambar: Photo by Visual Stories || Micheile on Unsplash)

Like

Milenial dan Gen Z adalah generasi yang mobilitasnya sangat tinggi. Hampir semua kegiatannya berhubungan dengan internet dan smartphone. Sehingga ingin segala sesuatu dilakukan secara praktis.

Sudah beberapa tahun belakangan ini, mereka mulai untuk investasi, tetapi kebanyakan dari mereka masih pemula dan belum memiliki valuasi investasi yang besar. Hal ini senada dengan data yang telah dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat jumlah identitas tunggal investor atau Single Investor Identification (SID) mencapai 5,82 juta orang per 30 Juli 2021 atau naik 50 persen (ytd). Penambahan jumlah investor tersebut didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z.

"Penambahan jumlah investor di masa pandemi ini didominasi oleh kaum milenial dan generasi Z yang berumur di bawah 30 tahun, tercatat mencapai lebih dari 58 persen dari total investor di pasar modal," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen dalam acara webinar edukasi keuangan dengan tema Yuk Berinvestasi di Pasar Modal, Kamis, 5 Agustus 2021. Oleh karena itu, dua generasi inj harus cerdas dalam mencari investasi yang sesuai dengan kebutuhannya tersebut.

Sebenarnya ada investasi yang cocok untuk generasi milenial dan generasi Z yaitu reksadana. Kenapa reksadana?

Cocok Untuk Pemula
Reksadana ini aman untuk pemula, karena dana yang disetor ke reksadana akan dikelola oleh  yang namanya MI (Manajer Investasi) sehingga tidak perlu repot-repot lagi untuk memantau pergerakan investasi, cukup tarik saja ke bank kamu ketika nominalnya sudah sesuai dengan tujuanmu.


Tidak Butuh Modal Banyak
Saat ini tidak sedikit reksadana yang sudah bisa dibeli mulai dari Rp 10.000, dengan harga secangkir teh ini tentunya sudah bisa berinvestasi di reksadana. Selain membutuhkan modal yang kecil, reksadana juga tidak dikenakan pajak berbeda halnya dengan deposito sehingga keuntungan dari investasi reksadana bisa diterima tanpa potongan sedikit pun.

Banyak Pilihan Sesuai Profil Resiko
Masing-masing kita pasti memiliki resiko yang berbeda-beda. Ada yang tahan dengan resiko tinggi dan ada juga yang tidak bisa menerima resiko tinggi tersebut (baru minus dikit langsung ditarik). Nah, reksadana mempunyai berbagai macam pilihan sehingga masing-masing dari kita bisa memilih yang sesuai dengan profil resikonya seperti pasar uang yang minim resiko hingga saham yang relatif besar resikonya.

Lebih Tinggi dari Inflasi
Sudah pada tahu kan, inflasi membuat harga menjadi lebih mahal.Contohnya uang 10.000 sekarang bisa beli teh tapi 15 tahun yang akan datang belum tentu bisa. Dilihat dari kinerja reksadana ditahun-tahun sebelumnya, sudah terbukti bahwa reksadana ini mempunyai keuntungan 2-5 kali lebih tinggi dari inflasi, jadi tidak perlu takut akan kehilangan nilai uang di masa yang akan datang. Sebagai contoh, sepanjang tahun 2020 inflasi di Indonesia sebesar 1,68% sedangkan rata-rata return (imbal hasil) yang didapatkan di reksadana sepanjang bulan maret tahun 2020 hingga maret 2021 yaitu 5% hingga 9%, bahkan untuk reksadana saham berhasil mencapai hingga diatas 40%.

Kemudahan Bertransaksi
Generasi Milenial dan Gen Z pasti segala sesuatunya ingin praktis. Untungnya, reksadana sekarang sudah bisa dibeli dan dijual hanya lewat smartphone tanpa harus datang atau antri untuk jual beli reksadana tersebut. Kamu cukup mendownloadnya di App Store/Play Store kamu dan mulai registrasi online dengan cepat dan mudah. Untuk memulainya kamu bisa memilih APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana) yang tentunya telah terdaftar di OJK ya. Untuk daftar APERD yang telah terdaftar di OJK bisa kunjungi di link Reksadana OJK