Setelah Menggeluti Dunia Artis, Adrian Maulana Merambah Ke Dunia Investasi

Adrian Maulana Illustration Web Bisnis Muda - CNBC

Adrian Maulana Illustration Web Bisnis Muda - CNBC

Like

Siapa sih yang tidak tahu sosok Abang Jakarta 1997, Adrian Maulana. Sering tampil di layar TV sebagai pemain sinetron dan seorang presenter, Adrian klaim gaya hidupnya sangat boros sampai beberapa waktu lalu. Dibandingkan dengan kebutuhan, keinginannya justru lebih banyak. “Saya sadar justru gaya hidup seperti inilah yang sering menjerumuskan orang, jadi buat kamu yang hidupnya nggak mau bermasalah, nggak usah banyak gaya”  kata Adrian sambil tertawa.

Menurut Adrian, investasi menjadi salah satu solusi untuk hidup lebih minimalis. Oleh sebab itu Adrian mulai berinvestasi di tahun 2007 lalu. “Kuncinya investasi adalah memulai dulu” ujarnya. Salah satu manager investasi (MI) yang Adrian pilih adalah Schroder Indonesia. Kurang lebih 9 tahun lamanya sudah menjadi investor dari produk reksadana Schroders dan terus mendalami dunia investasi, sampai akhirnya di tahun 2016 ia mulai masuk ke dunia investasi untuk bekerja langsung di PT. Schroder Investment Management Indonesia sebagai SVP Intermediary Business. Kurang lebih setelah beberapa tahun menjabat, Adrian mau memberikan beberapa tips buat kalian yang baru mulai terjun di dunia investasi.

Mempunyai Tujuan
Mungkin sebagian orang berpikir pendapatan dari seorang pemain sinetron nilainya fantastis. Tapi kalau kontrak kerja selesai atau putus, tentu bebannya cukup banyak. Apalagi sebagai seorang pria tanggung jawabnya banyak, sebagai orang tua, suami dan tanggungan ke pegawai-pegawainya yang harus tetap berjalan. Karena besarnya tanggungan inilah yang jadi tujuan Adrian mulai berinvestasi.

Kapan Ingin Digunakan
Nah, setelah mengetahui tujuannya kamu bisa tahu kapan dana itu akan digunakan, contohnya untuk pendidikan anak yang pastinya selama 5-10 tahun uang baru akan dicairkan. “Saya tahu alokasi uang saya untuk investasi jangka panjang, bukan uang yang akan saya pakai besok, lusa atau satu tahun ini. Jadi ga akan mengganggu rencana yang sudah saya targetkan”  ujar Adrian.


Sesuaikan dengan Profil Risiko Kita
Sebelum menaruh modal investasi biasanya manager investasi (MI) kamu bisa memilih langsung instrumen yang sesuai profil risiko dan tujuan investasinya. “Saya tahu saya investor yang agresif. Saya tidak masalah kalau investasi saya turun mendadak 10% atau sampai 20% tapi di jangka panjang ini akan memberikan keuntungan paling optimal” tegas Adrian.

Tentukan Manager Investasi Terbaik dan Profesional
Saat ini sudah banyak manager investasi (MI) di Indonesia, kamu bisa mencari beberapa MI terbaik dengan melihat kinerjanya beberapa waktu kebelakang. Karena adanya MI profesional yang mengelola aset-aset investasi inilah kita sebagai pemula bisa berinvestasi dengan aman. “Harus menentukan mitra yang profesional dan terbaik yang bisa bantu mewujudkan semua tujuan itu” tegasnya.

Terus Evaluasi
Tips terakhir, terus evaluasi, mulai pelajari dan dalami dunia investasi, menurut Adrian paling penting adalah kedisiplinan kita dalam berinvestasi hingga waktunya sudah tercapai.