Lebih dari 40 Juta Data Orang di Jaringan Komputer T-Mobile Dicuri Hackers

Data Pelanggan T-Mobile Dicuri Hackers Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

Data Pelanggan T-Mobile Dicuri Hackers Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Di zaman yang serba digital ini, tentunya enggak luput dari ancaman serangan siber nih, Be-emers. Bahkan, kini serangan siber juga telah menimpa jaringan komputer T-Mobile dan berhasil mencuri 40 juta data publik di dalamnya.

Buat kamu yang belum tahu, T-Mobile yakni perusahaan telekomunikasi asal Jerman yang berada di bawah Deutsche Telekom AG. Dirikan sejak Desember 1999, T-Mobile sudah beroperasi di sejumlah negara di Eropa dan Amerika Serikat.

Namun, dilaporkan New York Post, T-Mobile justru harus menerima kenyataan pahit kalau jaringan komputernya harus kena serangan hackers. Alhasil, data pribadi yang meliputi Jaminan Sosial hingga SIM dari 40 juta orang lebih yang ada di dalam sistem T-Mobile pun berhasil dicuri.

Baca Juga: Berhasil Curi US$600 Juta, Hacker Kripto Ini Malah Mengembalikannya!
 

Langkah T-Mobile Selanjutnya

Hingga kini, pihak T-Mobile mengatakan masih menyelidiki dampak pelanggaran data tersebut. Meski begitu, analisis awal sebenarnya menunjukkan kalau hampir 8 juta pelanggan T-Mobile pascabayar saat ini merasa hal itu sangat berpengaruh.

Diketahui, pihak T-Mobile pun bakal segera memberi tahu orang-orang yang terkena dampak. Enggak cuma itu, T-Mobile juga akan menawarkan layanan perlindungan identitas gratis selama dua tahun dengan Layanan Perlindungan Pencurian ID McAfee.


Sementara itu, dari laman New York Times disebutkan bahwa perusahaan yang kerap jadi sponsor pertandingan dan klub olahraga itu juga merekomendasikan agar semua pelanggan pascabayar T-Mobile secara proaktif mengubah PIN mereka.

Masalahnya, enggak hanya data pribadi, T-Mobile juga mengungkapkan kalau hackers berhasil mencuri nomor telepon dan PIN akun dari sekitar 850.000 pelanggan prabayar saat ini lho! Pihaknya pun kini telah secara proaktif mengatur ulang semua PIN pada akun pelanggan prabayar sebagai bentuk perlindungan data pelanggan.

Adapun, pelanggan merek prabayar Sprint dan Boost Mobile bukan bagian dari kelompok yang terpengaruh itu kok. T-Mobile pun, berdasarkan keterangan resminya bakal membuat halaman web unik guna memberikan informasi dan solusi bagi pelanggan yang kena dampak dari peretasan ini.

Gimana menurut kamu, Be-emers?

Baca Juga: Sebelum Bitcoin Terjun, Hacker di Balik Colonial Pipeline Telah Dapat US$90 Juta!