Terdengar Menyeramkan, Apa Yang Dimaksud dengan Zombie Company?

Zombie Lego Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Zombie Lego Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Sama seperti konsep zombie atau mayat hidup yang kita tau, zombie company merupakan perusahaan yang tidak hidup, namun juga tidak mati.

Dengan kata lain, perusahaan yang termasuk ke dalam zombie company memiliki banyak utang sehingga setiap uang yang dihasilkan pasti digunakan untuk melunasi hutang dan juga bunganya.

Zombie company cenderung tidak memiliki cadangan kas atau kapasitas bagi perusahaan untuk berinvestasi ataupun tumbuh.

Hal ini berarti perusahaan tidak bisa mempekerjakan lebih banyak staf, namun di sisi lain, selama perusahaan tidak benar-benar kehilangan pendapatan, maka perusahaan tersebut juga tidak perlu melakukan pengurangan staf.

Banyak ekonom yang berpendapat bahwa kehadiran zombie company yang makin menjamur akan mengambil pangsa pasar dan mengunci talenta yang seharusnya tersedia untuk perusahaan baru, atau perusahaan yang lebih dinamis dan tidak memiliki utang.


Di Indonesia sendiri, eksistensi zombie company diprediksi akan meningkat dengan adanya moratorium atau penundaan pengajuan PKPU dan kepailitan. Kebijakan moratorium tersebut dianggap sarat kepentingan dan akan menimbulkan dampak negatif, yaitu lahirnya lebih banyak zombie company.

Padahal, semenjak pandemi tahun lalu, pengajuan pailit dan PKPU di pengadilan Jakarta, Surabaya, dan beberapa kota lainnya meningkat hingga 430 kasus lho, Be-emers! Dampak lanjutannya bisa berimbas sistemik ke sektor keuangan, khususnya perbankan.

Lantas, kira-kira apa sih yang menyebabkan jumlah zombie company kian meningkat?
 

Suku Bunga

Saat ini, suku bunga yang ada berada di nilai yang cukup rendah. Sehingga, jika suatu perusahaan berutang, maka pembayaran suku bunganya cukup rendah. Hal ini memberi kesan bahwa tidak ada krisis yang terjadi pada perusahaan sehingga perusahaan pun memperpanjang periode utangnya.
 

Bounce Back Loans

Perusahaan akan membayar pinjaman tersebut dalam 6 hingga 10 tahun ke depan dengan suku bunga rendah, tetapi apakah pembayaran tersebut akan memberikan mereka ruang untuk berinvestasi?
 

Bank Enggan Menarik Pinjaman

Kondisi seperti ini membuat bank enggan menarik pinjamannya dari perusahaan yang berhutang. Terlebih lagi, nilai aset tertekan dan tidak ada banyak konsumen yang datang juga membuat bank menunggu dengan harapan pemulihan akan lebih baik di masa depan.

Semoga, pandemi ini segera berakhir dan kondisi ekonomi serta perusahaan bisa tumbuh dan bergerak kembali ya, Be-emers!