Prompts Illustration Web Bisnis Muda - Image: Twitter Support
Likes
Kebebasan berpendapat memang merupakan hak dari setiap manusia dalam menjalankan aktivitas dan roda kehidupan sehari-hari.
Jauh sebelum berkembangnya teknologi yang serba digital, kegiatan argumentasi ataupun memberikan opini dalam sebuah perdebatan akan suatu hal atau bahkan polemik memang sah terjadi. Asalkan, didasari argumentasi yang rasional dan bersifat suportif dengan tidak menjatuhkan salah satu pihak.
Namun, setelah berkembangnya teknologi yang serba digital dan selaras dengan kemudahan menyampaikan pendapat, seringkali justru malah menciptakan “debat kusir” dibeberapa platform social media salah satunya ialah Twitter.
Melansir dari IDNTimes, debat kusir ialah sebuah kegiatan dalam menyampaikan pendapat atau opini yang disampaikan tidak dengan argumentasi yang rasional dan seringkali memperdebatkan hal yang terbilang minim urgensi yang seringkali tidak ada ujungnya.
Baca Juga: Resmi, Kini Pengguna Twitter Bisa Beri Tip Lewat Aplikasi Strike!
Mengenal Fitur Prompts Twitter
Melihat permasalahan tersebut, Twitter kini sedang menguji fitur terbarunya bernama Prompts. Menghimpun dari The Verge, Prompts sendiri kini sedang diuji agar dapat diaplikasikan untuk iOs dan Android.Adapun sistematika dari fitur Prompts ini akan menjadi pengingat ketika suatu percakapan ataupun tweet yang sedang menuai atensi berlebih terdapat tendensi atau kecenderungan untuk memanas.
Sebagai contoh, disalah satu percakapan atau tweet yang memiliki tendensi untuk memanas natinya fitur Prompts akan aktif dengan langsung memberikan peringatan “conversations like this can be intense.” atau dapat diartikan “percakapan seperti ini bisa menjadi intens.”
Selanjutnya jika dari sudut pandang yang ingin membalas tweet nantinya akan ada peringatan seperti “let’s look out for each other” atau dapat diartikan “ayo saling menjaga”.
Dengan Prompts tersebut, Twitter memiliki harapan dapat mengurangi intensitas perdebatan yang tiada ujungnya atau seringkali disebut dengan tweet war dan penyalahgunaan pada platform social media.
Namun jauh sebelum fitur Prompts ini dimunculkan, Twitter sudah lebih dulu melakukan movement serupa. Meringkas dari Whiteboardjournal, platform ini sudah lebih dulu menciptakan fitur kepada pengguna untuk meninjau tweetnya sebelum melakukan unggahan agar terhindar dari isi tweet yang bersifat konten berbahaya ataupun menyinggung.
Tak sampai disitu, Twitter juga menghimbau kepada para penggunanya untuk membaca artikel atau literatur jauh sebelum melakukan unggahan tweetnya dalam rangka mengurangi penyebaran disinformasi atau bahkan hoax.
Baca Juga: Pengguna Twitter, Sudah Siap Beri Tip Lewat Bitcoin?
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.