Belajar dan terus belajar ...

Seorang pembelajar diibaratkan seperti padi kian berisi kian merunduk (sumber gambar :jurnallissumbar.id)

Seorang pembelajar diibaratkan seperti padi kian berisi kian merunduk (sumber gambar :jurnallissumbar.id)

Like

Kehidupan merupakan kesempatan yang diberikan kepada setiap umat manusia untuk belajar. Belajar bukan berarti harus duduk di bangku sekolah dengan mendengarkan materi dari guru atau dosen kemudian mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Akan tetapi, kapanpun dan dimanapun berada kita bisa belajar. Setiap pengalaman dan apa yang kita lihat disekeliling kita merupakan sumber belajar bagi kita.

Belajar bukan soal usia muda atau tua, semua orang bisa belajar. Seorang anak kecil mulai dari belajar merangkak, kemudian belajar berjalan, belajar berbicara, belajar membaca, belajar berhitung, belajar tentang alam, belajar bersosialisai, belajar untuk hidup mandiri dan seterusnya sampai akhir hayatnya pun dia akan terus belajar. 

Belajar dilakukan oleh semua profesi yang ada. Seorang petani akan terus belajar dari pengalamannya, sehingga hasil panen yang diperolehnya lebih baik dari panen sebelum-sebelumnya.

Seorang pedagang akan terus belajar bagaimana memasarkan dagangannya untuk mendapat keuntungan yang lebih baik dari yang sebelumnya. Seorang nelayan akan terus belajar kapan dan dimana tempat yang tepat untuk mendapatkan hasil ikan yang memuaskan. Seorang siswa akan belajar sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai yang baik, demikian juga seorang gurupun akan terus belajar bagaimana cara yang terbaik untuk mengajari murid-muridnya dari pengalaman-pengalamannya sebelumnya.

Belajar bukan soal status sosial, karena orang kayapun bisa belajar dari orang miskin, bagaimana ketekunan, keikhlasan, kesabaran dan kesederhaan yang mereka miliki. Seorang pimpinan pun harusnya bisa belajar dari hal-hal positif yang dimiliki bawahannya, sehingga dia tidak merasa sombong akan jabatan atau kekuasaan yang dimilikinya. Demikian juga seorang bawahan, perlu belajar dari pengalaman pimpinannya sehingga kelak bisa menjadi seorang pimpinan. 


Setiap orang pasti memiliki kelebihan dengan latar belakang apapun dia. Oleh karenanya, kita bisa belajar dari semua orang yang kita jumpai. Ketika kesombongan menguasai kita, maka proses belajar akan sulit kita jalani, karena seolah-olah kita lebih pintar dalam segala hal dibanding dengan orang yang kita jumpai. Oleh karenanya, diperlukan kerendahan hati untuk bisa belajar sehingga akan mendapatkan hal-hal positip dari orang lain tanpa memandang rendah terlebih dahulu dengan kondisi atau latar belakang orang tersebut. 

Orang yang tekun belajar akan semakin kaya akan pengetahuan dan hikmat. Dia akan memiliki segudang pengetahuan yang bisa diterapkannya di dalam kehidupannya sesuai dengan prosfesi yang digelutinya.

Bahkan, dia akan memiliki kedewasaan dalam berpikir, dan mampu untuk bertahan di tengah-tengah tantangan. Biasanya, orang seperti akan menjadi sumber inspirasi bagi orang disekelingnya karena dia selalu menebarkan hal-hal yang positip kepada oran lain.

Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Demikianlah karakter yang dimiliki orang berpengetahuan yang didapatkannya berkat ketekunannya dalam belajar.

Tidak ada kesombongan. Baginya, semua itu tidak berarti apa-apa karena masih banyak lagi hal-hal lain yang harus dipelajarinya di tengah-tengah kehidupan ini, baik itu belajar dari pengalaman yang sudah dilalui, belajar dari sekelilingnya maupun belajar akan pengetahun baru yang dihasilkan oleh perkembangan zaman. 

Oleh karena itu, selagi masih ada kesempatan, mari belajar untuk terus belajar ...