El Salvador Akan Bangun ‘Kota Bitcoin’ di Kaki Gunung Berapi

El Salvador Akan Bangun ‘Kota Bitcoin’ di Kaki Gunung Berapi Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

El Salvador Akan Bangun ‘Kota Bitcoin’ di Kaki Gunung Berapi Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Lagi-lagi, berita unik seputar Bitcoin datang dari El Salvador, Be-emers. Negara tersebut berencana untuk membangun kota Bitcoin di dasar gunung berapi, lho! 

Layout dari ‘Kota Bitcoin’ tersebut juga akan dibentuk melingkar untuk mewakili bentuk koin besar, yang nantinya akan dibangun di wilayah tenggara La Unión. Lokasi di kaki gunung berapi Conchagua tersebut dianggap cocok karena bisa memanfaatkan energi panas bumi untuk mendukung penambangan Bitcoin.

Presiden Nayib Bukele mengumumkan bahwa proyek tersebut akan didanai dengan cryptocurrency, yang mana di El Salvador sendiri, Bitcoin kini telah menjadi alat pembayaran yang sah.

Sayangnya, langkah itu menyebabkan protes besar-besaran karena kekhawatiran cryptocurrency akan membawa ketidakstabilan dan inflasi ke negara Amerika Latin yang miskin itu.

Bukele menyampaikan bahwa kota baru yang direncanakan akan mencakup semuanya, mulai dari area perumahan, area komersial, layanan, museum, hiburan, bar, restoran, bandara, pelabuhan, kereta api, yang semuanya dikhususkan untuk Bitcoin.


Ditambah lagi, Presiden El Salvador tersebut menyebutkan bahwa tak akan ada pemungutan pajak penghasilan di kota tersebut, melainkan hanya penetapan pajak pertambahan nilai.

Ia juga mengatakan bahwa setengah dari pendapatan yang diperoleh dari ini akan digunakan untuk membangun kota, sementara sisanya akan digunakan untuk menjaga sarana dan fasilitas umum agar tetap dalam kondisi baik dan rapi.

Penambangan Bitcoin dan cryptocurrency lainnya dilakukan dengan menggunakan komputer canggih untuk memecahkan masalah matematika yang kompleks, cenderung membutuhkan biaya yang tinggi, sulit, dan memakan banyak energi.

Bukele tidak memberikan tanggal pasti untuk pembangunan atau penyelesaian Kota Bitcoin tersebut, tetapi ia memperkirakan bahwa sebagian besar infrastruktur publik akan menelan biaya sekitar 300.000 Bitcoin yang mana satu Bitcoin saat ini diperdagangkan di bawah US$60.000 atau setara dengan Rp 856 juta.

Pada bulan September lalu, El Salvador memperkenalkan mata uang virtual sebagai alat pembayaran yang sah di negaranya selain dolar Amerika Serikat.

Saat itu, pemerintah merilis aplikasi dompet digital baru dan memberikan US$30 (Rp 428 ribu) dalam bentuk Bitcoin kepada setiap warga negara. Lebih dari 200 mesin ATM baru juga dipasang di seluruh negeri.

Awalnya, langkah tersebut diambil sebagai cara untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan pekerjaan, namun masyarakat El Salvador malah terpecah belah dengan adanya kebijakan tersebut, Be-emers.

Banyak masyarakat yang skeptis terhadap Bitcoin, karena mata uang kripto tersebut adalah mata uang yang cukup kontroversial karena nilainya dapat berfluktuasi secara signifikan, bahkan telah naik dan turun secara dramatis selama setahun terakhir.