Ngobrol Asyik: Perkembangan Investasi Jangka Waktu Dua Tahun, Seberapa Cuan Sih?

Ngobrol Asyik Bisnis Muda Day Perkembangan Investasi 2 Tahun - Image: Bisnis Muda

Ngobrol Asyik Bisnis Muda Day Perkembangan Investasi 2 Tahun - Image: Bisnis Muda

Like

"Investasi dalam jangka waktu 2 tahun, bisa dapat cuan seberapa sih, Be-emers?"


Nah, melalui sesi Ngobrol Asik kali ini, Bisnis Muda mengajak Dinda NM, CFP., seorang financial planner yang juga Founder dari Justrart Financial, untuk mengupas seputar investasi jangka pendek.

Dinda menyampaikan bahwa sebenarnya investasi pada dasarnya dilakukan dengan harapan mendapatkan keuntungan yang berada di atas nilai inflasi.

Keuntungan atau cuan ini juga sejalan dengan risiko yang ada high risk, high return begitu pula sebaliknya. Risiko dan keuntungan yang diharapkan inilah yang membentuk jangka waktu untuk berinvestasi.

Dengan jangka waktu yang pendek, misalnya 2 tahun, perlu ditentukan di awal tujuan investasi tersebut misalnya untuk dana pendidikan, menikah dan lainnya. Dengan begitu, kita akan dapat menentukan nominal pasti yang harus dikumpulkan dan disiapkan. 

Kemudian, investasi jangka pendek juga harus ditempatkan pada aset atau produk yang liquid atau mudah dicairkan seperti deposito, reksadana pasar uang, reksadana terproteksi, obligasi pemerinta seperti SBN atau ORI, P2P lending atau emas. Masing-masing instrumen tersebut juga perlu dikenali karakteristiknya, ya Be-emers!


 

Ngobrol Asyik Perkembangan Investasi Jangka Waktu Dua Tahun, Seberapa Cuan Sih (Sumber gambar: Bisnis Muda)

Ngobrol Asyik Perkembangan Investasi Jangka Waktu Dua Tahun, Seberapa Cuan Sih (Sumber gambar: Bisnis Muda)

 

Apakah Investasi dalam 2 Tahun Bisa Dijadikan Passive Income?

Mungkin banyak yang beranggapan, khususnya yang baru mulai, kalau investasi itu pasti selalu untung. Namun, Dinda NM kembali menyanggah hal ini karena selalu ada risiko di setiap investasi, tak terkecuali investasi jangka pendek.

Bahkan, untuk investasi jangka pendek, Dinda NM menyarankan untuk tidak mengambil produk investasi dengan risiko tinggi meskipun menjanjikan cuan yang tinggi. 

Jika memiliki active income dan dana dingin yang besar, ia lebih menyarankan untuk menaikkan jumlah investasi yang ditanamkan. Dengan begitu, bisa didapatkan passive income yang cukup besar walaupun hanya diletakkan di deposito ataupun SBN. 
“Buatlah passive income sedini mungkin melalui investasi sembari mencari active income” - Dinda NM, CFP., Founder Justart Financial.



Risiko apa aja sih yang ada jika investasi dalam jangka pendek?

Kembali lagi, Dinda mengingatkan bahwa risiko investasi akan selalu sejalan dengan keuntungan yang didapatkan dan karakteristik masing-masing produk investasi. Risiko-risiko ini bisa disebabkan oleh inflasi, kenaikan suku bunga, kemungkinan gagal bayar, penurunan nilai hingga kondisi ekonomi dan politik yang tidak terduga-duga. 

Sesuaikan juga produk investasi yang ingin diambil dengan risk profile kamu ya, Be-emers. Pastikan kamu sudah siap dengan kemungkinan turunnya nilai investasi dan risiko lainnya yang mungkin menghampiri.

So, buat investasi jangka pendek carilah produk investasi dengan risiko yang rendah. Jangan lupa juga untuk mempelajari karakteristik produk investasi yang akan dipilih agar tidak salah mengambil keputusan.

Baca Juga: Menyiapkan Dana Darurat dan Pensiun Sejak Muda, Gimana Caranya? Yuk, Simak Tips dari Dinda NM

 

Tips Berinvestasi dalam Jangka Waktu Pendek

Pertama, sesuaikan tujuan investasi dengan karakteristik produk dan jangka waktu yang ditentukan oleh masing-masing produk. Jangan sampai niatnya mau cuan malah harus kena denda atau pinalti karena menarik dana sebelum waktu yang ditentukan. 

Kedua, diversifikasi produk dan sesuaikan porsinya dengan tepat. Dengan saran 6 produk investasi yang disarankan oleh Dinda di atas, ada banyak pilihan untuk bisa menempatkan dana tadi ke beberapa produk, nih untuk meminimalisir risiko.
 
Ketiga, jika Be-emers punya income yang lebih besar, pastikan dana dingin yang diinvestasikan juga punya porsi yang besar. Tujuannya apa? Agar cuan yang didapatkan juga lebih besar, meskipun diletakkan di produk dengan risiko rendah.

Lalu, yang terakhir, konsisten
 
“Mulailah berinvestasi demi kehidupan yang sejahtera, bukan kehidupan yang kaya raya” -Dinda NM, CFP., Founder Justart Financial.

Gimana? Seru banget ya obrolan di Ngobrol Asik bareng Dinda NM CFP. kali ini. Kamu bisa juga nonton keseruan lengkapnya di Instagram Bisnis Muda, nih! Atau kalau kamu ingin belajar soal finansial dengan seru kaya gini, kamu juga bisa follow akun Instagram Justart Financial ya, Be-emers!



Editor: Rachma Amalia