Dampak BTS mengumumkan hiatus dari grup adalah saham HYBE turun (sumber: situs resmi bighit)
Likes
Bayangkan, kekhawatiran investor di HYBE muncul ketika artis utama agensi tersebut, yaitu BTS menyatakan hiatus. Siapa yang tidak panik, Be-emers?
Kita mengetahui bahwa BTS adalah artis utama yang berkontribusi besar untuk agensi HYBE. Apalagi, BTS adalah satu-satunya artis KPOP yang meraih nomor 1 di tangga musik Amerika Serikat yaitu Billboard Hot 100.
Kesuksesan BTS ini membuat dampak besar untuk agensi HYBE yaitu menjadikan agensi industri hiburan ini nomor satu di Korea Selatan. Terbukti, dari nilai market cap HYBE lebih besar dari tiga agensi besar lain (BIG 3) seperti YG Entertainment, SM Entertainment, dan JYP Entertainment.
Baca Juga: Batal Tur Dunia, Agensi Boyband K-Pop BTS Malah IPO
Sebagai investor, tentu saja yang diharapkan adalah artisnya tetap aktif berkarya. Seperti baru-baru ini, BTS meluncurkan album baru dengan lagu utama Yet to Come. Saat ini MV “Yet to Come” hampir mencapai 100 juta penonton setelah seminggu perilisan.
Hal yang ditakutkan para investor pun terjadi. Ketika BTS merayakan anniversary ke-9 pada Selasa malam dengan mengunggah sebuah video di YouTube. Mereka mengumumkan bahwa akan hiatus dari grup dan fokus ke solo career.
Karir solo yang akan mereka lakukan adalah ingin debut sebagai aktor dan merilis album solo. Member pertama yang diketahui akan merilis album solo adalah J-Hope. Selain J-Hope, anggota termuda BTS yaitu Jungkook akan melakukan kolaborasi dengan penyanyi Charlie Puth.
Setelah BTS mengumumkan hiatus dari grup tersebut, saham HYBE yang dibuka pada tanggal 15 Juni 2022 turun sebesar 28 persen. Dikutip dari Market Watch, saham perusahaan hiburan HYBE (352820), turun 28 persen menjadi 139.000 won ($107,76). Ini merupakan saham terendah sejak listing awal perdagangan pada tahun 2020.
Berdasarkan analisis penelitian Hana Financial Investment oleh Lee Ki-hoon, hiatusnya BTS sebagai grup kemungkinan akan mengurangi pendapatan HYBE secara signifikan mulai tahun 2023.
Mr. Lee memangkas perkiraan laba operasinya untuk perusahaan sebesar 54 persen menjadi KRW200 miliar untuk tahun depan dan menurunkan estimasi pendapatan tahun 2023 sebesar 32 persen menjadi KRW1,6 triliun.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.