Pertarungan Inovasi dan Marketing: Dari Hyundai Ioniq 5 Hingga Sampo Clear!

Hyundai Ioniq 5. (Sumber: Hyundai Motor Group)

Hyundai Ioniq 5. (Sumber: Hyundai Motor Group)

Like

DISCLAIMER: Tulisan ini tidak disponsori oleh brand/merek yang disebutkan, adapun brand/merek yang disebutkan hanyalah murni sebagai contoh studi kasus untuk pengamatan kita bersama. (Tapi semisal Hyundai dan Clear Haircare mau kasih sponsor untuk penulis ya boleh juga hehe).

Hello there,

Dunia otomotif sempat dihebohkan oleh kemunculan Ioniq 5 dari Hyundai yang memenangkan 2022 World Car of The Year. Wow wow wow! Selamat Hyundai, makan-makan nich~

Ditambah lagi, dari segi penjualan Hyundai sempat menjadi "bayang-bayang menakutkan" bagi Toyota karena Hyundai menempati posisi 2 teratas, menggeser senior-seniornya seperti Honda, Mitsubishi, dan Suzuki.

Memang, tahun ini adalah tahun yang sangat spektakuler bagi perusahaan otomotif tersebut, padahal usianya masih muda dan pernah diremehkan.


Saking luar biasanya, kompetitornya, Toyota sampai mengatakan "kompetitor yang kita takutkan justru bukan Honda, Suzuki, atau sebagainya. Gue lebih takut sama Hyundai, sumpah dia emang bujug gila banget".

Hyundai berdiri tahun 1967 oleh Chung Ju-yung. Nah, Bapak Chung ini berusaha keras gimana caranya Hyundai bisa menang di pasar domestik. Dia memang punya keinginan untuk menjadi eksportir mobil fasilitas bintang lima harga kaki lima.

Akhirnya, Bapak Chung bikin mobil yang harganya merakyat banget sampai tembus ke pasar Eropa dan Amerika. Terus gimana? Hyundai malah jadi bahan olok-olok disana karena produknya terlalu merakyat.

Kalau kalian lagi enggak malas, bisa cari meme-meme tentang Hyundai di internet. Ada banyak banget, bahkan ada yang menyebut Hyundai jadi Hyundie. Buset dah...

 

Meme Hyundai. (Sumber: Me.me)

Meme Hyundai. (Sumber: Me.me)


Sampai pada saatnya Hyundai masuk ke pasar Asia termasuk Indonesia, gimana pemakaian Hyundai disini? Kalian bisa eksperimen kecil kalau gabut, coba berdiri di pinggir jalan dan hitung ada berapa mobil merek Hyundai lalu-lalang?

Hampir enggak ada, jika ada pun jumlahnya dapat dihitung jari. Mungkin maksimal 10, itupun kalau dihitung dari subuh sampai maghrib. Sedikit banget, secara enggak langsung Hyundai kehilangan "trust" karena produknya dianggap biasa aja..

Hyundai terlalu biasa dan mirip sama produk merk Honda dan Toyota. Selain itu suku cadangnya juga susah dicari. Kayaknya enggak ada orang kepikiran "cita-citaku adalah membeli mobil Hyundai" kalau enggak dihipnotis sama sales Hyundai!

Selama bertahun-tahun, Bapak Chung kekeh memproduksi mobil yang "biasa aja". Tapi ternyata dibalik produknya yang biasa aja, Bapak Chung ini suka ikut kompetisi otomotif.

Alias, produk Hyundai yang dijual selama ini bukan untuk profit perusahaan tapi untuk pendanaan riset dan ikut kompetisi otomotif. 

Baca Juga: Harga BBM Naik, Ini Pilihan Mobil Listrik yang Bisa Dijadikan Kendaraan Alternatif

Sampai pada akhirnya........

Tahun 2021-2022 adalah tahun naiknya tren batu baterai. Salah satunya karena gagasan Elon Musk yang menggetarkan jiwa bahwa mobil listrik akan segera menggantikan mobil berbahan bakar bensin.

Tren ini naik pesat di dunia otomotif dan Hyundai mengeluarkan produk mobil luar biasanya. Dia mengeluarkan produk mobil yang sangat inovatif dan futuristik dengan berbagai macam inovasi.

Hyundai yang tadinya main sebagai underdog sekarang adalah penguasa pasar otomotif sampai akhirnya memenangkan 2022 World Car of The Year. WOW!

Selain Hyundai, pertarungan sengit juga terjadi pada industri hair care, sampo Clear baru-baru ini mengeluarkan iklan yang menyindir pesaingnya, Head & Shoulders.

Clear dengan "seksinya" mempersembahkan iklan drama yang meniru konsep iklan Head & Shoulders yang diperankan oleh aktor Joe Taslim dengan berbagai akting actionnya.

Bagusnya, Clear mengusung konsep "The Next Agreement of Refal Hady" yang mengadaptasi film Refal Hady sendiri. Dalam iklan ada percakapan yang membuat penonton berpikir "hmmm quotes yang bagus akan aku simpan ini di otak dan kuberikan ke teman yang galau".

Berikut ini adalah cuplikan percakapan tersebut:

"Jangan pergi! Aku kan udah move on"
"Move on aja gak cukup, mas! Move up dong!"


Yang ditekankan Clear dalam iklan adalah move on aja enggak cukup, kita harus move up. Sebagai tambahan, kalau kalian sadar kata move on adalah kata-kata dari iklan Head & Shoulders. Genius!

Clear secara tidak langsung ingin merebut pangsa pasar Head & Shoulders. Bedanya, Clear memberikan bumbu-bumbu romantis karena memang diperankan oleh aktor Refal Hady yang terkenal sering memainkan peran romantis.

Beda sama Joe Taslim yang lebih ke arah komedi action. Menurutmu, apakah Clear mampu merebut hati pangsa pasar Head & Shoulder?

Minggu ini memang cukup unik, dari Hyundai yang membuat takut seniornya hingga sampo Clear yang mencoba bercanda ke pesaingnya.

Dari kedua fenomena ini, hal yang bisa kita pelajari adalah bahwa di era industri disruptif bisnis ini, kita dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif.

Kalau kamu cuma berjalan di situ aja, meskipun kamu adalah perusahaan yang sangat raksasa sekalipun, kamu bisa tersingkirkan oleh pemain baru yang mengedepankan kreativitas dan inovasinya.

Dari Hyundai yang sejak dulu konsisten dan fokus dengan konsep mobil masa depan hingga sampo Clear yang kreatif beriklan sekaligus "menyerang".

Jadi, buat kamu founder atau pegiat startup digital; cobalah pertebal visi dan misi startup kalian dan konsisten menjalankan visi misi tersebut. Tentunya disertai dengan profit agar visi misimu tetap hidup.

Enggak harus mulai dengan produk yang sempurna, Hyundai nyatanya rela dirundung demi dapet profit untuk biaya risetnya agar produknya jadi lebih sempurna di masa depan.

Sama kayak kamu, kalau enggak bisa menjual produkmu hari ini dan rela terus rugi lalu enggak gaji karyawan. Sekali rilis langsung mengeluarkan kata-kata diplomatis hingga kasih diskon ini itu, padahal yang beli cuma teman-teman.

Idealis bahwa produk harus sempurna dulu, takut malu diolok-olok teman tongkrongan "siapa sih ini CEOnya kok produknya aneh bin lucu".

Sampai sampai lupa bahwa waktu terus berjalan dan tren akan terus berubah. Saran penulis, lebih baik bikin yayasan aja. Bikin startup kok enggak ada bisnis-bisnisnya, memangnya nirlaba?

Salam!
Penulis
 
Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.

Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!

Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.