Spotify Layoff. (Ilustrasi: Canva)
Likes
Dari banyak perusahaan teknologi yang melakukan layoff di akhir 2022 dan awal 2023, Spotify jadi salah satunya. Apa yang menyebabkan platform streaming musik ini layoff?
Banyaknya perusahaan teknologi yang melakukan layoff menjadi dampak dari tech winter di akhir tahun 2022 kemarin.
Banyak perusahaan besar seperti Meta, Twitter, Amazon, hingga Microsoft melakukan efisiensi dalam bentuk pengurangan karyawan untuk menyesuaikan dengan finansial perusahaan.
Ternyata memasuki tahun 2023 masih ada perusahaan yang melakukan layoff, khususnya perusahaan teknologi.
Perusahaan streaming musik Spotify mengumumkan akan melakukan layoff terhadap karyawannya untuk mengendalikan biaya.
Spotify Berencana Layoff
Mengutip dari Fox Business, Spotify mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka berencana untuk memangkas 6 persen tenaga kerja globalnya untuk mengendalikan biaya di tengah lingkungan ekonomi yang menantang.
CEO Daniel Ek mengatakan dalam sebuah surat bahwa karyawan yang terkena dampak akan diberitahukan melalui one on one secepatnya pada Senin (23/01) pagi.
Baca Juga: Lebih dari 25 Ribu Pekerja Tech Kena Layoff di Awal 2023
Menurut Ek, biaya operasional Spotify melampaui pertumbuhan pendapatannya pada 2022, yang diakuinya tidak mungkin dipertahankan.
"Itu akan menjadi tidak berkelanjutan dalam jangka panjang dalam iklim apa pun, tetapi dengan lingkungan makro yang menantang, akan lebih sulit lagi untuk menutup kesenjangan tersebut," katanya.
Selama beberapa bulan terakhir, Ek mengatakan perusahaan telah melakukan upaya besar untuk mengendalikan biaya tetapi itu masih belum cukup.
Ek mengatakan keputusan layoff diperlukan untuk membantu perusahaan mengendalikan biaya, mempercepat pengambilan keputusan dan menjadi lebih efisien.
"Dalam lingkungan ekonomi yang menantang, efisiensi menjadi lebih penting," kata Ek.
Selain layoff, perusahaan juga mengumumkan memusatkan sebagian besar pekerjaan teknik dan produknya. Chief Content Officer Dawn Ostroff juga akan keluar dari perusahaan.
Berita itu muncul saat layoff meningkat di sektor teknologi. Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa pembangkit tenaga teknologi telah memangkas pekerjaan termasuk Amazon, Meta, Twitter, Microsoft, dan induk Google Alphabet.
Dalam banyak kasus, perusahaan mengakui bahwa mereka meningkatkan perekrutan terlalu cepat selama pandemi ketika bisnis sedang booming, dan sekarang terpaksa mengurangi biaya operasional karena ekonomi membebani bisnis.
Baca Juga: Duh, Morgan Stanley Ikut Layoff Karyawannya!
Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.
Komentar
24 Jan 2023 - 14:15
Badai PHK startup