Konsep Hidup Warga Jepang yang Bisa Ditiru Warga +62 (part 1)

Foto: Pexels.com - Aleksandar Pasaric

Foto: Pexels.com - Aleksandar Pasaric

Like

Masyarakat Jepang terkenal punya gaya hidup bahkan konsep hidup sendiri. Engga jarang konsep hidup yang dianut warga Jepang menginspirasi masyarakat negara lain. Emang apa saja sih konsep hidup warga Jepang yang bisa ditiru?

Jepang terkenal dengan warganya yang tertib dan mudah di atur. Mereka juga saling menghormati satu sama lain sehingga sangat memikirkan kenyamanan bersama. 

Ini semua karena Jepang punya konsep hidupnya sendiri yang dipegang teguh oleh warganya. Meskipun mungkin ada konsep dari negara lain yang mirip-mirip, konsep hidup warga Jepang ini ada istilahnya sendiri.
 

Konsep Hidup Warga Jepang


Sebagai sesama negara Asia dan sama-sama memiliki warga negara yang banyak dan majemuk, Indonesia bisa meniru konsep hidup warga negara Jepang.

Baca Juga: Mengenal Ketsuekigata, Parameter Sifat Seseorang Berdasarkan Golongan Darah Ala Jepang
 

1. Oubaitori



Dilansir dari reerth.com, oubaitori berasal dari karakter Kanji yang mencakup empat pohon yang mekar di musim semi (cherry, plum, peach, dan apricot). Meskipun hidup berdampingan satu sama lain, namun keempat pohon ini memiliki urutan, cara, dan waktu tertentu saat mekar.

Prinsip oubaitori ini menasihatkan kita untuk enggak membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kenapa enggak perlu? Karena kita cenderung mengambil perspektif yang sempit, enggak punya gambaran lengkap tentang perjalanan hidup orang lain yang cukup baik untuk menetapkan standar perbandingan yang objektif.

Belajar menerapkan oubaitori memungkinkan kita keluar dari lingkungan yang toxic. Itu akan membuat kita merasa jauh lebih bahagia dan meningkatkan kepercayaan diri kita pada kemampuan kita.
 

2. Ikigai


Secara harfiah mencakup Iki yang bermakna kehidupan, dan Gai yang berarti nilai. Ikigai merupakan prinsip yang membantu kita mencari tujuan hidup, apa alasan kita hidup.

Ada empat pertanyaan untuk penilaian diri yang dirumuskan para ahli untuk menemukan ikigai, yaitu:
  1. Apa yang saya sukai?
  2. Apa yang bisa saya lakukan dengan baik?
  3. Apakah kemampuan saya itu layak mendapat bayaran?
  4. Apa yang dibutuhkan dunia dari saya?
Dengan mengetahui ikigai sendiri, bisa membuat hidup dijalani dengan lebih nyaman, bahagia, seimbang, bermanfaat dan memotivasi menjalani hari-hari.
 

3. Kaizen


Dapat diartikan sebagai perbaikan yang dilakukan untuk terus berkembang menuju versi yang lebih baik. Kaizen terdiri dari dua huruf kanji, Kai dan Zen. Kai bermakna perubahan dan Zen berarti kebaikan.

Baca Juga: Profesor Jepang Ciptakan "Netlicks", Layar TV yang Bisa Dijilat

Kebanyakan prinsip ini diterapkan dalam berbisnis di mana mampu merangsang perbaikan yang berkelanjutan untuk bertahan hidup di tengah kompetisi.
 

4. Wabi-sabi


Cara hidup orang Jepang yang merangkul ketidaksempurnaan dan memanfaatkan setiap hari sebaik-baiknya. Alih-alih mengharapkan hal-hal yang kita enggak terima, prinsip ini malah mendorong kita untuk lebih berkonsentrasi pada kecantikan/kebaikan yang sudah kita miliki.

Wabi-sabi juga sangat cocok digunakan dalam budaya modern saat ini, yang tiada henti mencari kesempurnaan. Ketika kita mengejar suatu target hidup, acapkali lebih sering bertemu dengan ketegangan, kekhawatiran, dan kesedihan.

Prinsip ini bisa juga digunakan untuk mengurangi gaya hidup yang sangat hedonistik dan mengikuti tren yang tidak ada habisnya. Bersyukurlah dan terimalah siapapun diri kita.

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.