Konsep Risk-Reward untuk Tahu Keuntungan dan Risiko Investasi!

Investor wajib mengukur risk-reward dalam berinvestasi (Sumber Gambar: IStock)

Investor wajib mengukur risk-reward dalam berinvestasi (Sumber Gambar: IStock)

Like

Halo Be-emers! Dalam berinvestasi ada satu konsep yang sangat penting untuk dipahami, yaitu risk-reward. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana cara mengukur risk-reward dalam berinvestasi.

Konsep ini digunakan untuk mengukur risiko dan potensi keuntungan dari sebuah investasi. Risk-reward adalah rasio antara risiko dan potensi keuntungan dalam suatu investasi.

Semakin tinggi risiko, semakin tinggi juga potensi keuntungan yang bisa didapatkan. Namun, risiko yang tinggi juga bisa berarti kerugian yang besar jika investasi tersebut tidak berhasil.


Bagaimana mengukur risk-reward?


Untuk mengukur risk-reward, kamu bisa menggunakan rasio Sharpe. Rasio Sharpe adalah rasio antara pengembalian investasi dan risiko investasi. Semakin tinggi rasio Sharpe, semakin baik kinerja investasi tersebut.

Baca Juga: Catat! Ini 3 Kesalahan Dasar dalam Investasi Saham yang Harus Dihindari


Rasio Sharpe dihitung dengan membagi selisih antara pengembalian investasi dan tingkat bunga bebas risiko dengan deviasi standar dari pengembalian investasi. Tingkat bunga bebas risiko biasanya diukur dengan suku bunga pada obligasi pemerintah yang dianggap aman.

Sebagai contoh, kamu memiliki investasi dengan pengembalian tahunan sebesar 10 persen dan deviasi standar sebesar 15 persen. Tingkat bunga bebas risiko saat ini adalah 5 persen. Maka, rasio Sharpe untuk investasi tersebut adalah:

(10% - 5%) / 15% = 0,33

Rasio Sharpe yang baik adalah di atas 1. Semakin tinggi rasio Sharpe, semakin baik kinerja investasi tersebut. Namun, perlu diingat bahwa rasio Sharpe hanya mengukur risiko dan pengembalian investasi dalam jangka waktu tertentu.

Selain rasio Sharpe, Anda juga bisa menggunakan rasio lain seperti rasio Sortino dan rasio Treynor. Rasio Sortino mengukur risiko investasi yang lebih spesifik, yaitu risiko yang berhubungan dengan volatilitas harga di bawah rata-rata pengembalian yang diharapkan.

Sedangkan rasio Treynor mengukur pengembalian yang dihasilkan oleh suatu investasi dalam hubungannya dengan risiko sistematis, yaitu risiko yang tidak dapat dihindari dalam pasar secara keseluruhan.

Baca Juga: Gimana Cara Menyusun Portofolio Saham yang Cocok dengan Profil Risiko?

Namun, perlu diingat bahwa mengukur risk-reward hanya merupakan salah satu aspek dalam mengambil keputusan investasi.

Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan faktor lain seperti tujuan investasi, waktu investasi, dan toleransi risiko. Sebelum melakukan investasi, pastikan Anda telah memahami risiko dan potensi keuntungan yang terkait dengan investasi tersebut.

Demikianlah penjelasan tentang cara mengukur risk-reward dalam berinvestasi. Semoga bermanfaat untuk kamu, Be-emers. Jangan lupa selalu melakukan riset dan analisis yang baik sebelum melakukan investasi.

Punya opini atau artikel untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.