5 Tahapan Burnout (Ilustrasi: Canva)
Likes
Pernahkah kamu merasa kehilangan semangat bekerja? Apapun yang kamu lakukan tidak memberikan kesenangan seperti biasanya? Hati-hati bisa jadi itu burnout. Tapi sebelum burnout biasanya ada 5 tahapan ini!
Memang tidak bisa dipungkiri stres pasti akan datang suatu saat secinta apapun kita pada apa yang kita kerjakan. Enggak heran terkadang ada orang yang mulai bosan dan tidak menemukan kesenangan pada pekerjaan atau tugas rumah sehari-hari.
Ini bisa jadi burnout. Mengutip dari website Kementerian Kesehatan, burnout merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi dimana seseorang merasa stres dan mengalami kelelahan secara emosional dan secara fisik.
Ini juga dapat menyebabkan seseorang menjadi perfeksionis dan merasa pesimis. Burnout menggambarkan perasaan kegagalan dan kelesuan akibat tuntutan yang terlalu membebankan tenaga dan kemampuan seseorang sehingga terjadi level stres karena pekerjaan sudah mencapai titik puncak.
Siapa saja bisa mengalami burnout kondisi ini lebih banyak terjadi pada orang yang sering memaksa diri untuk terus bekerja.
Tapi sebelum seseorang mencapai titik burnout ada tahapan-tahapan yang dilalui dan bisa menjadi tanda-tanda yang perlu diwaspadai.
Tahapan Burnout yang Perlu Diwaspadai
Kalau kamu sudah merasakan satu diantara tahapan ini, artinya kamu menuju burnout Be-emers!
Baca Juga: Menghadapi Stres dengan Humor
1. Honeymoon Phase
Saat honeymoon phase, orang-orang biasanya masih semangat dalam bekerja. Ibaratnya saat kita baru mendapat pekerjaan, kita pasti berekspektasi untuk kepuasan kerja yang tinggi, komitmen, energi, dan kreativitas.
Pada tahap awal burnout ini, orang akan mulai mengalami tekanan yang diprediksi dari inisiatif yang dilakukan. Maka dari itu penting untuk menerapkan strategi mengatasi lelah dan stres di fase ini.
2. Onset of Stress
Di tahap yang kedua, orang yang mengalaminya sudah mulai sadar bahwa masalah akan terus datang silih berganti di luar kemampuan untuk mengatasinya. Akhirnya optimisme yang dimiliki memudar.
Tahapan ini mulai berpengaruh pada kesehatan fisik, mental, dan emosional. Orang yang mengalami bisa tiba-tiba cemas, takut mengambil keputusan, sakit kepala, dan tidak bisa tidur.
3. Chronic Stress
Ketiga adalah memasuki tahapan stres kronis. Di tahap ini terlihat perubahan nyata yang dipengaruhi oleh tingkat stres. Gejala yang dialami di tahap dua juga akan lebih sering muncul.
Motivasi yang tadinya tinggi akan semakin menurun jauh di tahap ini hingga memasuki tahap demotivasi.
4. Burnout
Di tahap yang keempat sudah memasuki burnout itu sendiri dan gejalanya semakin kritis. Orang yang mengalaminya akan merasa keadaan semakin sulit untuk diatasi.
Masing-masing orang memiliki kapasitas yang berbeda dalam mengelola stres dan kelelahan. Oleh sebab itu, pada tahap ini penting untuk mencari penyebab dan solusi menangani stres.
Baca Juga: Gen Z, Generasi yang Paling Stres di Tempat Kerja?
5. Habitual Burnout
Saat sudah mencapai tahapan burnout, selanjutnya burnout tersebut akan menjadi kebiasaan atau tahapan habitual burnout yang menjadi tahapan terakhir. Ini berarti kelelahan dan stres sudah begitu melekat.
Gejala habitual burnout meliputi kelelahan mental, kelelahan fisik kronis hingga depresi. Pastinya orang yang mengalami akan mudah sekali lelah dan hilang motivasi. Penting untuk mencari penyebab dan mengelola stres dengan baik.
Bagaimana, kamu sudah di tahap mana? Ayo segera kenali tahapan burnout dan cari tahu cara terbaik untuk kelola stres kamu ya Be-emers!
Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.