Doughnut Economics: Belajar Ekonomi yang Lebih Baik dari Donat

Menciptakan perekonomian lebih baik lewat donat (sumber gambar: freepik)

Menciptakan perekonomian lebih baik lewat donat (sumber gambar: freepik)

Like

Be-emers, saat ini ada sebuah teori unik yang sedang menarik perhatian dunia ekonomi. Namanya adalah "Teori Donat"! Tunggu dulu, apa yang bisa lebih menarik daripada pembicaraan tentang donat dan ekonomi? 

Teori Donat, atau lebih dikenal dengan "Doughnut Economics" pertama kali diperkenalkan oleh seorang ekonom terkenal bernama Kate Raworth.

Ide di balik teori ini adalah menciptakan perekonomian yang berpusat pada kesejahteraan manusia dan planet kita. Alih-alih hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi tanpa batas, teori ini menawarkan konsep yang lebih inklusif dan berkelanjutan.


Konsep Doughnut Economics


Bayangkan donat kesukaanmu sejenak. Ada cincin luar donat yang mewakili batas ekologis, yaitu batasan-batasan yang harus kita tetapkan agar tidak melebihi daya dukung planet kita.

Baca Juga: Bank Dunia: Ekonomi Global Mungkin Berada dalam ‘Lost Decade’, Apa Itu?


Di sisi lain, ada cincin dalam donat yang mewakili kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh semua orang di dunia ini, seperti air bersih, pangan, perumahan, dan akses ke pendidikan.

Nah, tujuan dari teori ini adalah menciptakan perekonomian yang berada di antara dua cincin ini, dengan memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalamnya atau jatuh di luar batas.

Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk menerapkan teori ini dalam kehidupan sehari-hari kita? Salah satu langkah penting adalah dengan menggeser fokus kita dari hanya mengukur kemajuan ekonomi dengan angka PDB (Produk Domestik Bruto) saja.

PDB tidak mencerminkan dengan baik kualitas hidup kita dan dampak yang kita berikan pada lingkungan. Kita bisa mulai menggunakan ukuran lain, seperti Indeks Kesejahteraan Genuin, yang memperhitungkan aspek-aspek sosial dan lingkungan juga.

Selain itu, teori donat juga mendorong kita untuk berpikir tentang distribusi kekayaan yang lebih adil. Alih-alih hanya memikirkan pertumbuhan ekonomi yang menguntungkan segelintir orang, kita bisa memastikan bahwa manfaat ekonomi didistribusikan secara lebih merata dan membantu mereka yang membutuhkan.

Kita bisa mendukung kebijakan publik yang mendorong pengurangan kesenjangan pendapatan dan akses yang lebih baik terhadap layanan mendasar.

Baca Juga: Indonesia Hadapi 5 Risiko Ekonomi Menurut World Economic Forum

Namun, jangan khawatir! Penerapan teori donat tidak berarti bahwa kita harus mengorbankan kesenangan dan kenikmatan dalam hidup kita.

Sebenarnya, pendukung teori ini berpendapat bahwa dengan menggeser fokus kita pada hal-hal yang lebih berkelanjutan dan menyenangkan, kita bisa menciptakan kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan secara keseluruhan.

Jadi, Be-emers, mari kita berpikir seperti donat! Mari kita menciptakan perekonomian yang lebih baik dengan memikirkan kesejahteraan manusia dan planet ini.

Dengan memerhatikan batasan ekologis dan memenuhi kebutuhan dasar semua orang, kita dapat mengarahkan dunia menuju ke arah yang lebih ceria dan berkelanjutan.

Jangan lupa, setiap donat memiliki rasa manis yang unik, dan kita juga bisa memberikan sentuhan unik kita untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.