Etika dalam Iklan, Perlindungan Balita jadi Prioritas

Iklan yang melibatkan balita harus taat dengan aturan dan etika (sumber gambar: pinterest)

Iklan yang melibatkan balita harus taat dengan aturan dan etika (sumber gambar: pinterest)

Like

Dalam dunia periklanan ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan dan peraturannya ketat. Balita adalah kelompok usia rentang yang seharusnya dilindungi dalam dunia periklanan. Bukannya malah dieksploitasi.

Dalam dunia periklanan, iklan seringkali menjadi ajang kreativitas untuk menarik perhatian konsumen. Namun, tidak sedikit iklan yang menggunakan balita sebagai pemeran utama.

Padahal, sejatinya balita adalah kelompok usia yang rentan dan perlu dilindungi. Oleh karena itu, ada aturan-aturan yang perlu kita perhatikan agar iklan yang melibatkan balita tetap berjalan dengan baik dan bertanggung jawab.


Etika Pariwara Indonesia


Indonesia memiliki peraturan yang mengatur iklan yang melibatkan anak-anak, termasuk balita.Salah satu nya adalah Etika Pariwara Indonesia atau disingkat EPI.

Baca Juga: Seringkali Dibuat ‘Nggak Nyambung’ dengan Produknya, Apa Itu Iklan Subliminal?


EPI merupakan panduan untuk mengatur iklan di media penyiaran, termasuk televisi. Aturan ini bertujuan untuk melindungi mereka dari dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh iklan yang tidak sesuai.

Dalam konteks iklan yang melibatkan balita, ada beberapa prinsip etika yang harus kita pertimbangkan.

Pertama, perlindungan terhadap hak privasi dan kepentingan anak. Saat menggunakan balita dalam iklan, kita harus memastikan bahwa mereka tidak terlibat dalam situasi yang dapat merugikan mereka secara fisik, mental, atau emosional.

Kita juga harus memperhatikan bahwa balita tidak boleh dieksploitasi untuk kepentingan komersial semata.

Kedua, iklan yang melibatkan balita haruslah jujur dan tidak menyesatkan. Kita tidak boleh menggunakan trik atau manipulasi yang tidak pantas untuk menarik perhatian konsumen.

Kita juga harus menjaga agar iklan tersebut sesuai dengan fakta dan tidak memberikan informasi yang menyesatkan kepada orang tua atau pengasuh balita.

Ketiga, iklan yang melibatkan balita harus menghormati nilai-nilai budaya dan norma sosial di Indonesia. Kita harus memastikan bahwa iklan tersebut tidak melanggar nilai-nilai dan etika yang dianut oleh masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Berapa Biaya Pasang Iklan di New York Times Square?

Selain itu, kita juga harus memperhatikan konteks budaya setempat agar pesan yang disampaikan tidak dianggap ofensif atau tidak pantas.

Terakhir, penting untuk melibatkan orang tua atau wali dalam proses produksi iklan yang melibatkan balita. Mereka harus diberikan informasi yang jelas mengenai apa yang akan terjadi selama proses produksi dan iklan.

Orang tua juga harus memberikan izin tertulis sebelum balita mereka terlibat dalam iklan tersebut.

Tak hanya itu, EPI juga membatasi durasi iklan yang melibatkan balita. Menurut peraturan tersebut, durasi iklan yang ditujukan kepada balita tidak boleh lebih dari dua menit per jam tayang.

Dengan batasan waktu ini, kita bisa memastikan agar si kecil tidak terlalu lama terpapar oleh iklan yang bisa mengganggu perhatiannya.

Jadi, Be-emers, itulah beberapa aturan yang perlu kita perhatikan dalam iklan yang melibatkan balita di Indonesia. Dalam keceriaan dan kepolosan mereka, kita harus tetap bertanggung jawab dan menjaga kepentingan serta kesejahteraan mereka.

Marilah kita semua bekerja sama untuk menciptakan iklan yang bertanggung jawab dan memperkuat generasi masa depan kita.

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.